Presiden China Xi Jinping Bersalaman Dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo Saat Tiba di KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 15 November 2022. (Foto : REUTERS/Kevin Lamarque/Pool).

Adanya Perang Rusia Dan Ukraina, Seruan Persatuan Digaungkan Pada Pembukaan KTT G20 Di Bali

Publish by Redaksi on 15 November 2022

NEWS, IDENESIA.ID – Pertemuan para pemimpin negara-negara Kelompok 20 (G20) telah resmi dibuka hari ini oleh Presiden Indonesia Joko Widodo yang berlangsung di Nusa Dua Bali, Hari Selasa 15 November 2022.

Dalam pidato pembukaannya, Jokowi ingin pertemuan negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu bisa menghasilkan sesuatu yang konkret untuk membuat dunia lebih baik, meskipun ada keretakan yang mendalam atas perang di Ukraina.

Disadur IDenesia.id dari laman reuters.com. "Kita tidak punya pilihan lain, kolaborasi diperlukan untuk menyelamatkan dunia," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutan pembukaan KTT G20.

G20 adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.  G20 merupakan representasi lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.

Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Pada malam menjelang gelaran presidensial G20 memperlihatkan sebuah tanda positif pada KTT kali ini dimana terjadinya pertemuan bilateral tiga jam antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping, kedua pemimpin negara tersebut berjanji untuk berkomunikasi lebih sering meskipun banyak perbedaan diantara mereka.

Pertemuan pada hari Senin 14 November 2022 adalah pertama kalinya keduanya bertemu secara langsung sejak Biden menjadi presiden dan pembicaraan mereka menandakan adanya peningkatan hubungan antara negara adikuasa setelah spiral menurun dalam beberapa bulan terakhir.

Perang Ukraina dan lonjakan inflasi global membayangi KTT tahun ini, pertama kalinya pertemuan itu diadakan sejak invasi Rusia ke tetangganya pada Februari. Invasi tersebut memicu seruan dari beberapa pemimpin Barat untuk memboikot KTT dan menarik undangan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Semntara itu Jokowi setidaknya menyoroti beberapa hal dari mulai krisis global termasuk perang dan krisis pangan, pandemi covid-19 dan ketersediaan pupuk. Jokowi dalam pidatonya juga berharap G20 bisa mencetak keberhasilan dan bukan kegagalan

Berikut pidato lengkap Jokowi dalam sambutannya:

Yang Mulia, Para Pemimpin, dengan ini saya nyatakan KTT G20 dibuka.

Selamat datang di Bali, selamat datang di indonesia, kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20, saya paham seluruh upaya yang luar biasa agar kita duduk bersama di ruangan ini.

Para pemimpin yang saya hormati, dunia sedang menghadapi tantangan luar biasa, krisis-krisis terjadi, pandemi covid-19 belum selesai, rivalitas terus menanjak, perang terjadi, dan dampak berbagai krisis tersebut adalah ketahanan pangan, energi dan keuangan sangat dirasakan dunia, terutama negara bekembang.

 

Masalah pupuk jangan disepelekan. Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram.

Tingginya harga pangan saat ini dapat semakin buruk menjadi krisis tidak adanya pasokan pangan. Kelangkaan pupuk dapat mengakibatkan gagal panen di berbagai belahan dunia. 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan hadapi kondisi yang sangat serius. Selain itu, kita juga melihat tatanan dunia dan hukum internasional juga sedang diuji.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross