Serangan kelompok terkait al-Qaeda di ibu kota Mali, Bamako. (Foto: via TNA)

Akademi Polisi Elite Diserang, 77 Tewas, 255 Terluka

Publish by Redaksi on 20 September 2024

NEWS, IDenesia.id—Lebih 70 orang dilaporkan tewas dalam serangan  kelompok terkait al-Qaeda di ibu kota Mali, Bamako menurut sumber diplomatik dan keamanan.

Pejuang garis keras dari Jama'at Nusrat al-Islam wa al-Muslimeen (JNIM) melakukan serangan terhadap akademi pelatihan polisi elit dan bandara di dekatnya pada hari Selasa.

Sumber keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa 77 orang tewas dan 255 orang terluka dalam serangan itu.

Sebuah dokumen resmi rahasia yang diautentikasi menyebutkan jumlah korban sekitar 100 orang, mengidentifikasi 81 korban, AFP menambahkan sebagaimana dilansir IDenesia dari Tasnim News Agency, Jumat, 20 September 2024.

Dua diplomat yang bertugas di wilayah tersebut, termasuk satu yang berkantor di Bamako, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 70-an.

Al Jazeera sementara itu melaporkan, seorang diplomat ketiga yang berkantor di wilayah tersebut mengatakan ratusan orang diyakini tewas dan terluka, dan rumah sakit kehabisan tempat tidur untuk merawat para korban.

Negara tersebut tengah memerangi pemberontakan bersenjata yang dimulai lebih dari satu dekade lalu di wilayah utara yang gersang.

Pemberontakan tersebut juga telah menyebar ke negara-negara tetangga di wilayah Sahel yang menyebabkan ribuan orang tewas dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.

Serangan tersebut melemahkan klaim dari militer, yang merebut kekuasaan melalui kudeta pada tahun 2021, yang mengklaim telah menstabilkan situasi setelah pasukan Prancis pergi dan beralih ke Rusia untuk keamanan.

JNIM mengklaim bahwa beberapa lusin pejuangnya telah membunuh dan melukai ratusan orang dari pihak lawan, termasuk anggota kelompok tentara bayaran Rusia Wagner.

Kelompok itu menerbitkan video di media sosial yang menunjukkan para pejuangnya menembaki jendela hanggar kepresidenan secara acak dan menghancurkan pesawat.

Sebuah pesawat yang digunakan untuk pekerjaan kemanusiaan oleh Program Pangan Dunia (WFP) merupakan salah satu yang rusak, menurut National Airways Corp, perusahaan penerbangan Afrika Selatan yang memiliki pesawat tersebut.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross