Berawal dari sebuah omelan emak-emak, ternyata menghasilkan sebuah inovasi yang luar biasa. Karena ini menciptakan sebuah melon hikapel yaitu melon dengan kenampakan seperti buah apel.

Akibat Omelan Emak-Emak, Munculkan Inovasi Melon Berbentuk Apel

Publish by Redaksi on 29 January 2023

NEWS, IDenesia.id - Berawal dari sebuah omelan emak-emak, ternyata menghasilkan sebuah inovasi yang luar biasa. Karena ini menciptakan sebuah melon hikapel yaitu melon dengan kenampakan seperti buah apel.

Budi Setiadi Daryono yang menjadi investor melon Hikapel menjelaskan pada tahun 2008 - 2010 menawarkan buah melon kepada emak-emak. Tetapi ketika itu emak-emak mengeluhkan berat dan besar melon yang menyerupai semangka.

“Ribet katanya, selain itu juga tidak habis sekali makan karena besar sehingga harus disimpan di kulkas yang tentunya memakan tempat,” paparnya yang dimuat laman website UGM.

Selepas pertemuan tersebut, Budi dan kawan-kawannya mulai tancap gas untuk merakit kultivar melon baru seperti permintaan para emak-emak sosialita. Akhirnya di tahun 2012, bersamaan dengan lahirnya putra bungsunya Fadhil Hikari Setiadi inovasi ini tercipta.

Karena itulah, dirinya menyematkan nama panggilan putranya, Hika kepada buah inovasinya. Melon Hikadi Apel yang buahnya menyerupai apel dengan ukuran handy tidak lebih dari 1 kg.

Lantas Hikapel yang dikembangkan dari hasil riset pendanaan RISPRO KPDP Kemenkeu tahun 2015 - 2017 menjadi sering disebut sebagai handy melon atau melon yang sebesar genggaman tangan.

Melon hikapel ini berukuran kecil yakni 300 - 800 gram per buah. Meski memiliki ukuran relatif kecil, melon ini tetap mempunyai rasa melon pada umumnya dan memiliki aroma harum. Rasanya tetap manis dengan daging buahnya berwarna oranye.

“Melon Hikapel ini mengandung senyawa betakaroten yang cukup tinggi dan berguna bagi kesehatan mata, kaya antioksidan serta mengandung vitamin C dan beberapa mineral lainnya,” urainya.

Kulit melon hikapel ini mempunyai gradasi warna dari krem hingga oranye. Gradasi ini menjadi penanda tingkat kematangan buah. Hikapel bisa dikonsumsi ketika buah sudah berwarna krem, tetapi untuk mendapatkan rasa manis sempurna.

Selain sarat dengan kandungan gizi, melon jenis ini juga memiliki masa tanam yang relatif lebih cepat dibandingkan melon pada umumnya yakni 60 hari. Sementara tanaman melon pada umumnya memiliki masa tanam 90 hari.

“Kalau melon Hikapel ini harga jualnya Rp35 ribu per kg-nya di sekitar Jogja. Sedangkan melon pada umumnya per kilogramnya Rp10 ribu. Jadi nilai ekonominya cukup besar,” imbuhnya.

Kehadiran melon Hikapel ini disambut positif oleh masyarakat. Terbukti dari keberhasilan buah ini menembus pasar perdagangan yang cukup kompetitif. Buah ini telah banyak dijumpai di sejumlah swalayan atau relatif di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jabodetabek.

Disamping itu, melon ini juga dikembangkan menjadi salah satu produk ekspor buah-buahan Indonesia. Melalui kolaborasi dengan beberapa perusahaan nasional dan internasional, Budi dan tim bergerak memproduksi buah dalam skala besar.

Kini dirinya juga terus melakukan inovasi terhadap melon tersebut. Setelah era handy melon di Indonesia, di tahun 2021 diluncurkan lagi baby melon hikapel. Melon dengan ukuran lebih kecil dan mudah dibawa kemana-mana.

“Ukuran buahnya mini, karakteristik sama dengan melon Hikapel. Namun dari segi rasa baby melon Hikapel memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dan aroma wangi yang khas,” terangnya.

Selama kurang lebih 25 tahun terakhir fokus meneliti melon. Budi dan tim telah menghasilkan inovasi sebanyak 17 produk dengan 16 di antaranya bisa dikonsumsi. Sementara 1 lainnya tidak dapat dikonsumsi yang dijadikan produk kosmetik.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross