Ilustrasi sepuluh hari terakhir bulan Ramadan (Foto: Getty Images)

Amalan yang Dilakukan Rasulullah di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadan

Publish by IDenesia on 3 April 2024

NEWS, IDenesia.id - Bulan Ramadan tahun 2024 kini telah memasuki sepuluh hari terakhir menuju bulan Syawal. Fase sepuluh hari terakhir ini menjadi sangat istimewa dan selalu menjadi malam-malam favorit Rasulullah SAW. Beliau telah memberikan contoh bagaimana memaksimalkan hari-hari spesial sepuluh malam terakhir Ramadan ini.

Amalan Rasulullah di sepuluh malam terakhir Ramadan

Pertama, menghidupkan malam-malam Ramadan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Shahih Muslim, ‘Aisyah meriwayatkan:


  ماعلمته صلى الله عليه وسلم قام ليلة حتى الصباح    


“Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadan hingga menjelang subuh,”


Kedua, Rasulullah saw selalu membangunkan keluarganya untuk shalat malam di malam sepuluh terakhir bulan Ramadan. Hadits yang diriwayatkan oleh Abi Dzar menggambarkan hal ini dengan jelas:


    قام بهم ليلة ثلاث وعشرين وخمس وعشرين ذكر أنه دعا أهله ونساءه ليلة سبع وعشرين خاصة   


“Bahwasannya Rasulullah saw beserta keluarganya bangun (untuk beribadah) pada malam 23, 25, 27. Khususnya pada malam 29.”


Ketiga, Rasulullah mengencangkan ikat pinggang dalam arti menghindari tempat tidur pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Hal ini bersandar pada hadits:


  في الصحيحين عن عائشة رضي الله عنها قالت: “كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله


Rasulullah saw ketika memasuki sepuluh terakhir malam Ramadan beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan (beribadah) malam itu dan membangunkan keluarganya.  

Keempat, Rasulullah saw pernah menyambung puasa tanpa berbuka hingga magrib yang akan datang (puasa wishal) pada satu malam dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Namun puasa wishal tidak dianjurkan untuk ditiru oleh pengikutnya.


  وروي عنه من حديث عائشة وأنس أنه صلى الله عليه وسلم :كان في ليالي العشر يجعل عشاءه سحوراً  

Kelima, Rasulullah saw mandi dan membersihkan diri dan memakai wangi-wangian menjelang Isya’ selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dengan harapan memperoleh lailatul qadar.


Keenam, Rasulullah saw selalu beri’tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.

 

Amalan penting di sepuluh hari terakhir Ramadan

Disebutkan dalam Kitab Fathul Mu’in, terdapat tiga amalan utama yang mesti dimaksimalkan pada sepuluh hari jelang akhir Ramadan.

Amalan pertama yakni memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada karib-kerabat dan tetangga.

Kedua, memperbanyak membaca Al-Quran. Imam An-Nawawi menjelaskan, membaca Al-Quran di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam dan membaca Al-Quran yang paling baik di siang hari adalah setelah shalat shubuh. 

Ketiga, memperbanyak i’tikaf. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah yang meningkatkan ibadah dengan cara beri’tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir Ramadan.

 

(Artikel dilansir IDenesia dari laman jabar.nu.or.id pada Rabu, 3 April 2024)



#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross