NEWS, IDenesia.id - Amazon telah meluncurkan buku elektronik terbarunya Kindle Scribe, Kindle E Ink baru yang bertujuan untuk menjadi perangkat ramah-tulis pertama bagi e-reader (pembaca buku internet).
Scribe dirancang untuk digunakan sebagai tablet yang lebih umum daripada Kindle E Ink Amazon lainnya. Di mana mereka dimaksudkan untuk menghilangkan buku kertas tradisional, tujuan Juru Tulis lebih besar yaitu bertujuan untuk menggantikan kertas sepenuhnya.
“Kindle Scribe sangat cocok untuk membaca dan menulis, bahkan di bawah sinar matahari langsung, Layar besar memberi Anda ruang untuk membuat catatan dan [menyimpan] jurnal, dan memudahkan untuk menyesuaikan ukuran font dan lebar margin untuk meningkatkan kenyamanan membaca. Ujar manajemen Amazon yang disadur IDenesia.id dari laman theguardian.com, Sabtu 1 Oktober 2022.
“Menulis di Kindle Scribe terasa seperti menulis di atas kertas. Dari cengkeraman alami pena di tangan Anda, hingga suara yang Anda dengar saat Anda menulis, permukaan Kindle Scribe dibuat untuk pengalaman membaca dan menulis sebaik mungkin.” Lanjut Amazon.
Pengguna akan dapat menambahkan catatan tulisan tangan ke buku, mencoret-coret file pdf, dan membuat catatan dalam dokumen mereka sendiri, kata Amazon. Tetapi Pemilik juru tulis tidak akan dapat menulis langsung ke ebook yang dibeli dari penerbit Kindle. Mereka dapat membuat catatan lampiran ke titik tertentu dalam sebuah buku, tetapi tidak dapat, misalnya, menggarisbawahi kalimat atau menulis di margin di sebelahnya.
Seperti Kindle E Ink lainnya, Scribe akan menampilkan "cahaya hangat" untuk layar, dan Amazon mengiklankan masa pakai baterai "berbulan-bulan untuk membaca dan berminggu-minggu untuk menulis." Scribe telah tersedia untuk preorder sejak hari Kamis 27 September 2022, dengan harga Kindle Scribe adalah 340 dollar AS (sekitar Rp 5,2 juta) untuk varian stylus standar, dan 370 dollar AS (sekitar Rp 5,6 juta) untuk varian stylus premium, dan akan dirilis pada 30 November 2022, kata Amazon.
Scribe sama sekali bukan perangkat pertama dari jenisnya. Pesaing termasuk Kobo, dengan tablet elipsa £349 (Rp 5,9 Juta), dan reMarkable 2 £279 (Rp 4,7 Juta), sudah memiliki setara di pasar. Kobo elipsa bahkan menawarkan fitur anotasi ebook yang tidak dimiliki Amazon Stylus. Tetapi tidak ada perusahaan yang memiliki sebagian kecil dari pangsa pasar e-reader Amazon, dan sulitnya mentransfer banyak koleksi buku yang dibeli berarti berpindah perangkat merupakan rintangan bagi banyak orang.
Bersamaan dengan Kindle, Amazon juga mengumumkan serangkaian produk untuk platform rumah pintarnya, dipimpin oleh Halo Rise, lampu samping tempat tidur yang dapat melacak laju pernapasan untuk menawarkan analisis pola tidur pemiliknya. Perusahaan berjanji bahwa ia dapat melakukannya tanpa memerlukan kamera atau mikrofon apa pun di kamar tidur, dan bahkan dapat memisahkan pernapasan Anda dari pasangan Anda (asalkan Anda lebih dekat dengan Rise).
The Rise kemudian dapat menggunakan data tersebut untuk membangunkan Anda secara perlahan dan damai, “mensimulasikan warna dan kecerahan matahari terbit secara bertahap” dan memasangkannya dengan analisis siklus tidur. The Rise diluncurkan hanya di AS.
