Perusahaan teknologi Amazon (Foto: Thomas SAMSON/AFP)

Amazon PHK Ratusan Staff Prime Video, MGM Studios hingga Twitch

Publish by Redaksi on 11 January 2024

NEWS, IDenesia.id - Musim dingin industri teknologi masih belum berakhir. Perusahaan teknologi multinasional Amazon harus kembali melakukan pengurangan sejumlah stafnya dari berbagai unit usaha Amazon, mulai dari Prime Video, MGM Studios, hingga Twitch.

Kabarnya, terdapat 500 karyawan atau sekitar 35% staf platform Twitch, aplikasi live-streaming milik Amazon, yang turut menjadi korban layoff ini.

“Ini adalah keputusan yang sulit dan tidak mudah dilakukan oleh tim kepemimpinan saya maupun saya sendiri,” tulis Mike Hopkins, Senior Vice President Amazon, dalam sebuah email yang ia kirimkan kepada stafnya, sebagaimana disadur IDenesia dari laman Variety, Kamis, 11 Januari 2024.

Dalam email tersebut, Hopkins mengatakan bahwa kabar layoff ini akan mulai diberitahukan kepada para staf terdampak pada Rabu pagi waktu setempat bagi staf di Amerika, dan pada akhir minggu nanti bagi para staf di wilayah lainnya.

“Sulit untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para Amazonians berbakat yang telah memberikan kontribusi berarti atas nama pelanggan, tim, dan bisnis kami. Terima kasih atas dedikasi dan kerja keras Anda,” lanjut Hopkins dalam email tersebut.

Pihak Amazon melalui Hopkins juga mengatakan bahwa para staf yang terdampak akan diberikan pesangon, tunjangan transisi karir sesuai dengan peraturan setiap negara, dan dukungan penempatan kerja baru.

PHK ini menjadi yang pertama melanda divisi-divisi tersebut di tahun baru 2024 ini. Namun, secara umum, departemen tersebut telah terkena dampak secara bergilir setelah penutupan akuisisi MGM oleh Amazon pada tahun 2022 lalu, sekaligus efek dari kemerosotan ekonomi dan pemogokan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

Pada tahun 2023, diperkirakan terdapat sekitar 18.000 total staf Amazon yang terkena layoff.

Adapun, CEO Twitch, Dan Clancy, juga telah mengumumkan layoff terhadap 500 karyawan platform tersebut, pada Rabu waktu setempat, melalui sebuah unggahan blog.

“Saya tahu, banyak dari Anda yang bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi. Selama setahun terakhir, kami telah berupaya membangun bisnis yang lebih berkelanjutan agar Twitch dapat hadir dalam jangka panjang dan sepanjang tahun ini kami telah memangkas biaya dan membuat banyak keputusan agar dapat beroperasi dengan lebih efisien,” tulis Clancy.

“Sayangnya, terlepas dari upaya-upaya tersebut, komunitas ini masih jauh lebih besar dari yang diperlukan, mengingat ukuran bisnis ini,” lanjutnya.

“Seperti banyak perusahaan lain di bidang teknologi, kami kini mengukur komunitas kami berdasarkan skala bisnis kami saat ini dan juga berdasarkan prediksi konservatif mengenai perkiraan pertumbuhan kami di masa depan,” jelas Clancy.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross