NEWS, IDenesia.id — Pemerintah Iran telah memutus akses internet untuk sebagian besar wilayah karena aksi protes meledak di seluruh negara atas kematian Mahsa Amini, 22 tahun, dalam tahanan polisi.

Namun, CEO SpaceX Elon Musk mengumumkan bahwa dia sudah mengaktifkan layanan internet satelit Starlink perusahaannya di Iran setelah pejabat AS melonggarkan sanksi untuk memungkinkan warga Iran yang memprotes mendapat akses lebih besar ke internet.

Departemen Keuangan mengumumkan perubahan kebijakan Amerika Serikat di internet pada hari Jumat untuk mengizinkan perusahaan-perusahaan AS menyediakan layanan online tambahan sebagai tanggapan atas tindakan keras Iran di mana pejabat setempat berusaha memblokir komunikasi di antara para aktivis.

"Kami mengambil tindakan hari ini untuk memajukan kebebasan Internet dan arus informasi yang bebas bagi rakyat Iran," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah tweet seperti disadur IDenesia.id dari huffpost.com, Minggu, 25 September 2022.

Musk dengan cepat mentweet: "Mengaktifkan Starlink."

Sebelumnya, Musk mengatakan pada hari Senin bahwa perusahaan ingin menyediakan layanan broadband satelit Starlink - yang sudah disediakan ke Ukraina untuk perjuangannya melawan invasi Rusia - kepada Iran, dan berencana untuk meminta pengecualian sanksi sehingga bisa melakukannya.

Iran dalam sepuluh hari terakhir dikepung demo pasca kematian Amini yang ditangkap polisi karena dituduh melakukan pelanggaran jilbab. Para pejabat mengklaim dia meninggal karena serangan jantung, tetapi keluarganya membantah. Mereka menyebut Mahsa tidak memiliki masalah jantung dan meninggal karena dipukuli oleh polisi “moralitas”.

Saat ini, puluhan demonstran dan aparat dilaporkan tewas. Banyak di antara para demonstran wanita membakar jilbab mereka dan memotong rambut di depan umum untuk memprotes kebijakan represif Iran dan apa yang terjadi pada Amini.