Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Utara, Ayyub Parlin Ampulembang (Foto: Web Pemkab Lutra)

Angka Kemiskinan di Luwu Utara Menurun di Tahun 2024, Capai Segini

Publish by IDenesia on 27 July 2024

NEWS, IDenesia.id - Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami penurunan angka kemiskinan sebesar 1,42 persen pada tahun 2024. Penurunan ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah Luwu Utara.

Pada tahun 2023, jumlah penduduk miskin di Luwu Utara tercatat sebesar 12,66 persen. Angka ini menurun menjadi 11,24 persen pada tahun 2024. Penurunan ini juga menjadikan Luwu Utara sebagai daerah dengan penurunan tertinggi keempat di Sulawesi Selatan, setelah Kabupaten Tana Toraja (-1,69), Kepulauan Selayar (-1,48), dan Kabupaten Enrekang (-1,44).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Utara, Ayyub Parlin Ampulembang, menjelaskan terdapat 10 indikator yang berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan di Luwu Utara. Salah satunya adalah peningkatan pengeluaran per kapita rumah tangga pada desil bawah.

"Hal ini menandakan konsumsi rumah tangga meningkat. Kondisi perekonomian yang baik, dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2023 sebesar 5,12 persen," kata Ayyub dilansir IDenesia dari laman Pemkab Luwu Utara, Sabtu, 27 Juli 2024.

Ayyub menambahkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2023 sebesar 2,63 persen, turun 0,18 persen poin dibandingkan Agustus 2022. Jumlah pengangguran berkurang dan jumlah penduduk bekerja meningkat ditambah beberapa komoditas pangan yang dikonsumsi masyarakat juga mengalami harga yang relatif terjaga.

"Jumlah pengangguran berkurang danjumlah penduduk bekerja mengalami peningkatan. Juga beberapa komoditas pangan yang dikonsumsi masyarakat, harganya relatif terjaga,” sambungnya.

Lebih lanjut, Ayyub menjelaskan harga beberapa komoditas pertanian seperti kakao dan kelapa sawit juga mengalami peningkatan, yang turut meningkatkan pendapatan petani. Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di beberapa wilayah sudah mulai panen, sehingga pendapatan petani meningkat.

“Berbagai program pemerintah seperti program perlindungan dan jaminan sosial, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni melalui program BSPS aspirasi Anggota DPR RI Muhammad Fauzi, program bantuan H-ALS, dan program bantuan air bersih SPAM terus dilakukan oleh Pemda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Ayyub.

Penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Luwu Utara juga mengalami penurunan dari 3,4 persen pada tahun 2022 menjadi 1,26 persen pada tahun 2024, atau turun sebesar 2,14 persen. Ini menjadikan Luwu Utara sebagai daerah dengan penurunan tertinggi keempat di Sulsel.

Di tempat terpisah, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, menyampaikan bahwa pencapaian ini bukanlah hasil yang mudah.

“Setelah tahun lalu Luwu Utara keluar dari zona merah, prosesnya panjang dan memerlukan perjuangan, pengorbanan, kesabaran, serta partisipasi dan komunikasi yang efektif dari semua pihak,” ucap Indah.

Indah berharap agar keberhasilan dalam menurunkan angka kemiskinan dengan tingkat penurunan yang signifikan dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. "Sehingga bisa mencapai 6,42 persen sesuai target akhir RPJPD 2025-2045," terang Bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Data BPS Luwu Utara  untuk angka kemiskinan di Luwu Utara dari tahun 2015 hingga 2024:

- 2015: 13,87 persen
- 2016: 14,36 persen
- 2017: 14,33 persen
- 2018: 13,69 persen
- 2019: 13,6 persen
- 2020: 13,41 persen
- 2021: 13,59 persen
- 2022: 13,22 persen
- 2023: 12,66 persen
- 2024: 11,24 persen

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross