NEWS, IDenesia.id - Data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan jika prevalensi stunting di Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2022 mencapai 21,6 persen. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lutim pun menargetkan ada penurunan angka stunting sebesar 8,6 persen, sesuai dengan target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan langsung Wakil Bupati Lutim, Moch. Akbar Andi Leluasa dalam pelaksanaan Rakor yang berlangsung Kantor Bupati Lutim pada Selasa, 13 Februari 2024. Ia menekankan pentingnya untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia ke depan jika ingin stunting di Lutim menurun. 

“Target kita sangat jelas bahwa kita ingin menurunkan stunting hingga 14 persen pada tahun 2024, dimana Luwu Timur berdasarkan SSGI tahun 2022 yaitu 22,6 persen dan kita memiliki target penurunan sebanyak 8,6 persen,” kata Moch. Akbar ANdi Leluasa yang dilansir IDenesia.id dari laman resmi Pemkab Lutim pada Rabu, 14 Februari 2024.

Menurut Akbar, percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak. Termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, masyarakat, dan tokoh agama. 

“Ini tugas yang tidak mudah dan gampang, sehingga diperlukan keterlibatan seluruh OPD, pihak swasta, masyarakat, tokoh agama untuk dapat bekerjasama menurunkan stunting di Kabupaten Luwu Timur ini,” jelasnya.

Dia pun menekankan pentingnya peran tim stunting yang sudah disetujui oleh Bupati, agar dapat mengawal dan mendukung pelaksanaan penurunan angka stunting. Sehingga ia berharap tim stunting tersebut bisa bekerja ekstra dalam hal menjamin kesehatan masyarakat di Lutim ke depan.

"Tim stunting yang sudah di SK kan oleh Bupati agar bekerja maksimal demi menurunkan angka stunting di Kabupaten Luwu Timur yang kita cintai, karena ini bukan hanya menjadi tugas sektor kesehatan tetapi tugas kita semua," pungkasnya.