NEWS, IDenesia.id - Perusahaan minyak multinasional asal Amerika Serikat (AS), Chevron Corp, baru saja mengirimkan dua kapal tanker miliknya ke Venezuela, usai mengantongi persetujuan dari Pemerintah AS.
Rencananya, kapal tanker berbenda Bahama Caribbean Voyager itu bakal mengangkut pasokan minyak untuk keperluan pasar AS. Tak hanya itu, salah satu kapal yang dikirim tersebut juga ditugaskan untuk membawa kargo pengencer ke perusahaan patungan Petropiar.
Oleh pihak AS, restu sengaja diberikan kepada Chevron, mengingat masih beroperasinya bisnis perusahaan tersebut di wilayah Venezuela.
Sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (1/1/2023), pengiriman kargo kali ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di bawah lisensi Departemen Keuangan AS, yang memungkinkan pihak Chevron memperluas operasi bisnisnya di Venezuela.
Meski bakal mendatangkan pasokan minyak dari luar negeri, Presiden AS, Joe Biden, menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak menghalangi produsen minyak domestik di negara itu untuk berproduksi.
Justru, Biden menuding Rusia sebagai biang keladi, yang secara sengaja memanfaatkan situasi perangnya dengan Ukraina untuk menaikkan harga gas dunia.
Langkah tersebut memaksa sejumlah negara harus mencari sumber energi alternatif di luar gas, termasuk diantaranya minyak bumi.
Kondisi inilah yang disebut Biden mendorong AS untuk memperkuat cadangan minyak dalam negerinya, termasuk mendatangkan pasokan dari luar negeri, seperti Venezuela.
Langkah mengimpor minyak dari Venezuela ini sendiri merupakan kebijakan terbaru yang diambil oleh AS, mengingat sejak 2019 Negeri Paman Sam telah memberikan sanksi kepada negara sosialis tersebut, dengan melarang aktivitas ekspor minyaknya ke AS.
Kebijakan yang melunak itu diambil Biden usai baru saja melakukan sejumlah pembicaraan dengan Presiden Nicolas Maduro, dan juga pihak oposisi Venezuela.
Pembicaraan mengarah pada penandatanganan perjanjian yang menjadikan AS sebagai penengah antara pemerintah dan oposisi, untuk menyelesaikan kekacauan politik di negara tersebut.
