NEWS, IDenesia.id - Beragam istilah keimigrasian, sepertinya masing asing diketahui. Meskipun kita sebenarnya kerap mendengarnya. Salah satu yang populer adalah Assisted Voluntary Return (AVR) atau pemulangan secara sukarela para pengungsi luar negeri yang sempat ditampung negara kedua seperti Indonesia. 

Di Indonesia, salah satu daerah terbanyak yang menjadi persinggahan para pencari suaka ini sebelum diberangkatkan ke negara ketiga adalah Kota Makassar. Lantas, apa sebenarnya AVR itu?. Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar melalui akun Instagramnya yang dilansir Kamis, 2 November 2023, menerangkan maksud AVR. 

AVR menurut Rudenim Makassar adalah program pemulangan secara sukarela bagi para pengungsi yang belum mendapatkan kepastian untuk menetap di negara ketiga. Proses pemulangan melalui program AVR ini harus dijalankan berdasarkan kemauan sukarela dari para pengungsi dan di dalam prosesnya tidak boleh terdapat paksaan. 

Dalam menjalan program AVR ini, IOM atau organisasi internasional untuk migrasi, akan memberikan asistensi dan Rudenim akan melaksanakan pengawalan kepada para pengungsi yang setuju untuk melakukan pemulangan secara sukarela. Jadi, sederhana bukan penjelasan mengenai AVR yang selama ini menjadi pertanyaan. 

Belum lama ini, Rudenim Makassar juga melaksanakan program AVR kepada sekeluarga, tiga pengungsi luar negeri. Mereka dikembalikan ke negara asalnya di Sri Lanka. “Program dari IOM ini memberikan bantuan transportasi, akomodasi, dan bantuan lainnya sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Kepala Rudenim Makassar, Atang Kuswana. 

DD dan MS adalah suami istri, sedangkan YD adalah anak mereka yang lahir di Indonesia. Mereka memilih untuk kembali ke negara asal secara sukarela setelah sembilan tahun berada di Indonesia sebagai pengungsi. Atang mengatakan Rudenim terakhir kali melaksanakan AVR pada Oktober 2022 lalu. Jeda setahun bila terhitung saat ini.