NEWS, IDenesia.id - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) berencana untuk meningkatkan skala latihan militer bersama mereka. Rencana tersebut disepakati oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Korsel Lee Jong-sup.

Keduanya juga sepakat untuk memperluas kerja sama dengan Jepang. Mereka berkomitmen berbagi informasi dengan lebih baik dan mengoordinasikan tanggapan terhadap provokasi dari Korea Utara (Korut).

Austin melakukan kunjungan ke Seoul pekan ini. Ancaman keamanan dari Korut menjadi salah satu isu yang dibicarakan Austin dengan rekannya dari Korsel.

“Komitmen kami untuk mempertahankan Republik Korea tetap kokoh,” kata Austin, menyebut nama resmi Korsel, seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (31/1/2023).

“Amerika Serikat siap melaksanakan komitmen pencegahan yang lebih luas dan itu mencakup berbagai kemampuan pertahanan AS termasuk kemampuan pertahanan konvensional, nuklir, dan rudal kami,” lanjutnya.

Korut menembakkan sejumlah rudal balistik tahun lalu. Korut selama ini mengecam latihan bersama yang dilakukan AS dan Korsel dan menuduh kedua negara berencana memulai invasi dan perang.

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol yang terpilih tahun lalu mengadakan kembali latihan militer bersama dengan AS.  Kerja sama tersebut sempat dihentikan di Donald Trump.

Trump saat itu berharap langkah tersebut akan memfasilitasi negosiasi nuklirnya dengan pemimpin Korut Kim Jong Un. Namun, tiga pertemuan Trump dengan Kim dari tahun 2018 tidak menghasilkan langkah konkret untuk menghentikan program nuklir Korut.

Dalam pertemuan bilateral hari ini, Austin dan Lee juga menegaskan kembali komitmen negara mereka untuk denuklirisasi total di semenanjung Korea. Keduanya juga akan mengadakan latihan pada bulan Februari yang bertujuan untuk mengantisipasi ancaman nuklir Korut.