Lapak pedagang bendera momen 17 Agustus di Kota Makassar. (Foto: Alfiandis/IDenesia.id)

Asa Pedagang Bendera di Makassar, Raup Rejeki Manfaatkan Momen HUT RI ke-78

Publish by Redaksi on 15 August 2023

NEWS, IDenesia.id - Peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia dirayakan dengan semarak di berbagai penjuru Tanah Air, tak terkecuali masyarakat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Namun di balik kemeriahan tersebut, ada kisah menarik dari seorang pedagang bendera bernama Ani.

Menyambut hari kemerdekaan Indonesia tahun ini 2023, Ani telah berdagang sejak kurang lebih 20 hari lalu. Tepat menjelang awal bulan Agustus, Ani menjual bendera merah-putih dan umbul-umbul sebagai bentuk kecintaan terhadap bangsa ini. 

Awal bulan kata Ani, pembeli cukup antusias. Namun sejak tanggal 10 Agustus, aktivitas penjualan mulai sepi. Saat itu, tidak terlalu banyak dagangan yang terjual. “Ada mi sekitar 20 hari, dari tanggal baru lumayan lah, tapi selama dari tanggal 10 ke atas mulai sepi,” kata Ani saat ditemui IDenesia.id, Selasa, 15 Agustus 2023.

Ani berjualan di sekitar Jalan Sultan Alauddin. Dagangan pernak-pernik bendera dan umbul-umbul dijajakan di atas trotoar. Sebagian barang dagangan juga diikat di batang pohon supaya tak terbawa angin. Ia mengaku penjualannya menjelang puncak kemerdekaan menurun. 

Ani bersyukur bila bendera dan dagangan lainnya bisa laku, minimal satu dalam sehari. Artinya ada peluang untuk memutar kembali modal untuk berdagang. “Paling terjual itu 5 lembar sampai 7 lembar keluar perhari. Biasanya kalau tanggal baru lebih,” ucapnya. 

Meski penjualan bendera merah-putih ini mengalami tren menurun, tak lantas membuat dirinya patah semangat dalam menjalankan usahanya. Ani berjualan sejak tujuh tahun lalu. Kondisi seperti ini sudah biasa baginya. "Biasanya dari tanggal baru kemarin dari tanggal baru sampai tanggal 10 lumayan ji, bisa dapat sampai Rp1 juta lebih sampai Rp2 juta lebih begitu lumayan,” ujar Ani.

Dia menjelaskan bahwa bendera-bendera yang dijualnya dipesan secara khusus dari luar daerah. Ia mengaku membeli dagangannya langsung dari produsen utama di Jawa. “Ini dimodali sendiri dipesan dari ada orang Jawa dari Bandung bawa ke sini, kita beli langsung bandarnya,” terangnya. 

Kisah Ani sebagai pedagang bendera, menjadi gambaran nyata tentang bagaimana warga negara bisa menjaga semangat dan cintanya kepada Tanah Air. Ani tak banyak berharap selain dagangannya yang terus laris, bahkan hingga 17 Agustus telah berlalu. 

Penulis: Alfiandis

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross