Peta Kabupaten Pinrang (Foto: Peta-Kota)

Asal Usul Nama Kabupaten Pinrang, Kisah Heroik Kerajaan Sawitto

Publish by Redaksi on 11 November 2023

NEWS, IDenesia.id - Umumnya orang, terutama yang berasal dari Sulawesi Selatan, tentu tak asing lagi dengan nama kabupaten ‘Pinrang’, Namun, mungkin tak banyak yang belum mengetahui sejarah di balik nama itu.

IDenesia melansir dari laman resmi Kabupaten Pinrang, Sabtu, 11 November 2023, Pinrang merupakan sebuah negeri yang telah dikenal sejak abad ke-14 dengan nama Sawitto. Nama Pinrang sendiri baru dikenal pada tahun 1540-an setelah raja ke empat Sawitto, Lapaleteang, kembali dari kerajaan Gowa.

Nama Pinrang disebut berasal dari bahasa Bugis, ‘Pinra’, yang secara etimologi berarti “perubahan”. 

Namun, secara historis, lahirnya istilah Pinra dilatar belakangi oleh beberapa peristiwa, antara lain suatu peristiwa heroik saat masyarakat Sawitto membela negerinya, usaha dan kemampuan masyarakat Sawitto membebaskan rajanya, serta dinamika masyarakat daerah tersebut dalam usahanya mencari pemukiman yang baik di masa lalu.

 

 

Kisah heroik di balik nama Pinrang

Asal nama Kabupaten Pinrang berasal dari satu peristiwa perlawanan masyarakat kerajaan Sawitto pada masa lalu. 

Tersebutlah satu peristiwa pada abad ke-15 saat prajurit Sawitto dengan gagah berani mengadakan perlawanan dari usaha kerajaan Gowa dalam menguasai wilayah subur Sawitto.

Sawitto yang kalah baik secara jumlah maupun armada perang pun harus menderita kekalahan pahit dengan jatuhnya benteng kerajaan ke tangan musuh serta dibawanya Raja La Paleteang dan istrinya ke Gowa.

Peristiwa ini tidak menyurutkan semangat masyarakat Sawitto, para pemuka kerajaan lalu kembali mengusahakan cara agar rajanya dapat kembali pulang dengan berbagai strategi. 

Usaha mereka pun membawa hasil saat diutus dua orang dari kerajaan Sawitto, To Lengo dan To Kipa, menuju kerajaan Gowa untuk menyelamatkan sang Raja.

Sesampainya kedua orang pemberani itu ke wilayah kerajaan Gowa dan melihat kondisi Raja La Paleteang yang telah banyak berubah, semakin bulatlah tekad mereka untuk menyelamatkan sang Raja dengan berpura-pura tunduk kepada kerajaan Gowa dan janji membayar upeti setiap tahunnya, sambil memasang strategi melubangi kapal kerajaan Gowa agar pada saat pelariannya bersama La Paleteang dan istrinya, mereka tidak dapat disusul.

Hari pelarian pun tiba dan strategi kedua pemberani ini berhasil membawa sang Raja dan istrinya pergi dari wilayah Gowa, keberhasilan ini pun dirayakan dengan kegembiraan.

Namun, di balik kegembiraan rakyat, mereka juga sedih menyaksikan perubahan yang dialami rajanya, dan berkata “Pinra kanani tappana Addatuang pole ri Gowa” artinya ”Wajah Addatuang (raja) agaknya mengalami perubahan setelah kembali dari Gowa“.

Kata-kata inilah yang senantiasa terlontar dari orang-orang yang mengarak rombongan raja menuju istana. Konon, sebelum sang raja sampai di istana, beliau singgah sejenak sambil berpesan kepada orang-orang yang mengantarnya untuk menamakan tempat itu dengan nama ”Pinra-Pinra“.

 

 

Sumber lain terkait nama Pinrang

Selain kisah tadi, ada pula sumber yang mengatakan bahwa penamaan Pinrang dilatarbelakangi oleh kondisi pemukiman yang dahulu selalu tergenang air, sehingga masyarakat di sana seringkali berpindah-pindah mencari pemukiman yang tidak tergenang, yang dalam bahasa bugis disebut dengan “Pinra-pinra Onroang”, kelompok masyarakat tersebut pun kemudian menemukan tempat pemukiman yang baik, yaitu wilayah Pinrang sekarang, dan dinamailah tempat baru itu dengan nama “Pinra-pinra”.

 

 

Kedua peristiwa tadi disebut-sebut melatarbelakangi penamaan Pinrang, dari kata Pinra yang kemudian berubah menjadi Pinrang, mengikuti dialek dan intonasi Bugis.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross