NEWS, IDenesia.id--Balon sampah Korea Utara mengganggu operasional di bandara utama Korea Selatan. Media lokal melaporkan pada hari Selasa, 30 Juli 2024 bahwa  balon udara berisi sampah itu beberapa kali mengganggu penerbangan dalam dua bulan terakhir.

Menurut data resmi dari Administrasi Penerbangan Regional Seoul, yang diserahkan kepada Rep. Yang Bu-nam dari oposisi utama Partai Demokrat, operasi di Bandara Internasional Incheon yang jadi pintu gerbang utama Korea Selatan terganggu pada 12 kesempatan.

Itu menurut laporan Kantor Berita Yonhap yang berbasis di Seoul sebagaimana dilansir IDenesia dari Anadolu Agency, Selasa, 30 Juli 2024.

Pada tanggal 1 Juni, empat hari setelah Korea Utara mulai meluncurkan balon udaranya, bandara ditutup selama sekitar satu jam.

Gangguan parah terjadi kemudian, dan pada tanggal 26 Juni, bandara ditutup, menghentikan lepas landas dan pendaratan selama 166 menit.

"Balon sampah Korea Utara tidak hanya mendarat di dalam kantor kepresidenan tetapi juga berdampak luas pada operasi Bandara Internasional Incheon dan penerbangan," kata Yang, menurut agensi tersebut.

Badan intelijen negara itu melaporkan bahwa dalam dua bulan terakhir, Korea Utara mengirim sekitar 3.600 balon pembawa sampah ke Korea Selatan.

Bulan lalu, Korea Selatan mengklaim bahwa Pyongyang telah melanjutkan pembuangan sampah dari udara setelah Seoul melanjutkan siaran propaganda melalui pengeras suara setelah jeda selama enam tahun.

Pyongyang menggambarkan tindakannya sebagai respons dan balas dendam"terhadap selebaran anti-rezim yang diterbangkan ke Korea Utara dari Korea Selatan.

Sebelumnya, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, memperingatkan bahwa Pyongyang akan menggunakan respons baru terhadap selebaran dan siaran pengeras suara Seoul.

Ia menyebut tindakan Seoul sebagai awal dari situasi yang sangat berbahaya.