NEWS, IDenesia.id - Dengan hutan hujan, pantai keemasan dan gunung berapi, mudah untuk melihat mengapa Asia Tenggara menjadi tujuan backpacking yang populer.

Disadur IDenesia.id dari laman metro.co.uk, Jumat 9 Juni 2023. Namun, mungkin akan lebih sulit untuk menemukan akomodasi jangka pendek di pulau Penang, Malaysia. Hal ini karena hotspot wisatawan ini telah menjadi tujuan wisata terbaru yang memperkenalkan larangan penyewaan liburan jangka pendek, seperti properti Airbnb.

Pembicaraan mengenai larangan ini sudah berlangsung selama lebih dari satu tahun dan berasal dari pemerintah daerah Penang, menyusul adanya keluhan mengenai perilaku buruk dari para turis - yang telah berdampak pada penduduk lokal.

Tapi ini bukan hanya Airbnb, ini semua adalah penyewaan jangka pendek.

Hanya properti komersial - seperti apartemen berlayanan - yang bisa terus menerima tamu. Namun, ini juga harus melalui pendaftaran, biaya tahunan, dan persetujuan dari 75% penghuni lain di gedung mereka.

Selain itu, para tamu hanya akan diizinkan untuk tinggal di tempat-tempat yang telah disetujui ini hingga tiga hari.

Dan ini tampaknya menjadi tren yang berkembang di dunia wisata, dengan kota Florence di Italia baru-baru ini melarang Airbnb baru di pusat kotanya, di samping New York City yang juga melakukan hal yang sama.

Menanggapi langkah ini, Airbnb menekankan dalam sebuah pernyataan pentingnya akomodasi sewa jangka pendek 'untuk pertumbuhan pariwisata tingkat negara bagian dan nasional'. Pernyataan tersebut juga merujuk pada sebuah penelitian yang menemukan bahwa 74% penduduk Penang percaya bahwa 'menyewakan rumah melalui Airbnb memiliki dampak positif bagi komunitas mereka dan penghuninya.

Perlu juga dicatat bahwa negara bagian Penang mencakup lebih dari sekadar pulau utama, tetapi larangan penyewaan jangka pendek hanya berlaku untuk pulau tersebut - jadi tempat wisata di daratan lainnya, seperti kota Seberang Perai, tidak akan terpengaruh.