NEWS, IDenesia.id - Pihak Kementerian Sosial (Kemensos) semakin mematangkan persiapan pelaksanaan ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability and Partnership beyond 2025. Forum disabilitas ASEAN diagendakan digelar di awal pekan kedua Oktober di Kota Makassar.
Tim dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos, Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) Bogor, membenahi sejumlah sarana sebagai bagian dari persiapan di Taman Purbakala Leang-leang Geopark Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. Lokasi ini menjadi salah satu yang akan dikunjungi ratusan peserta.
“Tim dari STIS sudah mengukur dan memetakan di beberapa titik. Kami akan memasang beberapa sarana pendukung sehingga aksesibel bagi peserta. Dengan sarana yang akan diinstalasi diharapkan memudahkan peserta. Kami juga menyediakan toilet portable,” kata Kepala STIS M.O Royani, dilansir dari laman resmi Pemkot Makassar, Sabtu, 30 September 2023.
Kegiatan berskala lintas negara ini rencananya akan dihadiri 200 peserta dari perwakilan Badan Sektor ASEAN. Kemudian, organisasi yang terafiliasi ASEAN, organisasi penyandang disabilitas, mitra wicara ASEAN, dan juga akademisi. Kemensos juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Menurut Royani, kegiatan ini mesti melibatkan banyak pihak, termasuk dukungan pemerintah daerah yang diharapkan terlibat. “Ini hajatan besar tidak hanya Kemensos, tapi membawa nama Indonesia di kancah dunia yang pelaksanaannya melibatkan banyak pihak terkait agar acara bisa berjalan dengan sukses serta lancar,” terang Royani.
Diketahui, perhelatan AHLF akan digelar di Kota Makassar pada 10 hingga 12 Oktober 2023. Pada 12 Oktober, para delegasi melakukan site visit atau kunjungan ke UPT Kemensos, Sentra Wirajaya, Jalan AP Pettarani, Makassar sebagai salah satu best practice penanganan disabilitas oleh Pemerintah Indonesia.
Sebagai tuan rumah, Kemensos menjadikan ajang AHLF untuk memperkenalkan sejarah dan objek wisata yang ada di Kota Makassar dan sekitarnya. Salah satunya dengan menggelar welcome dinner di Fort Rotterdam yang merupakan objek wisata bersejarah.
Pertemuan tersebut pemerintah Indonesia melalui Kemensos RI dan pemerintah daerah juga akan meneguhkan penguatan kerja sama di Kawasan Asia Tenggara melalui proyeksi kemitraan yang efektif dalam isu pembangunan yang inklusif disabilitas.
