NEWS, IDenesia.id - Jajaran Polda Sulawesi Selatan semakin mengintensifkan skema pengamanan dan pencegahan potensi konflik pada pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. Selain masif menggelar pembekalan termasuk pelatihan teknik pengamanan, Polri juga mulai merampungkan skenario pengendalian konflik, khususnya dalam demonstrasi massa.
Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso telah membahasnya dalam kegiatan Tactical Floor Game (TFG) bersama jajarannya. “Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai salah satu upaya Polda Sulsel di dalam mewujudkan pengamanan Pemilu 2024 yang aman, lancar dan damai,” katanya dilansir dari akun resmi Instagram Polda Sulsel, Jumat, 13 Oktober 2023.
Irjen Boedi menjelaskan, anggota yang bertugas di lapangan harus memahami dengan baik apa yang menjadi objek pengamanan. Seperti luas tempat, hingga jalur yang dilalui saat menuju lokasi. “Hal ini agar dicek dengan baik di lapangan sehingga pada saat pelaksanaan pengamanan tidak ada lagi kendala,” tegasnya.
Lebih lanjut kata Irjen Boedi, diperlukan skenario penggunaan alat komunikasi di dalam TFG ini. “Sehingga ketika jauh hari akan terjadi aksi unjuk rasa yang mengarah ke KPU kita dapat terhubung dengan baik dan mampu mempersiapkan kekuatan pasukan dalam pengamanan unjuk rasa,” lanjutnya.
“Untuk kegiatan skenario pengendalian latihan ini diharapkan selanjutnya menggunakan alat komunikasi dan anggota juga harus ikut terlibat dan turun terjun ke lapangan sehingga para anggota dapat mengetahui dan mengerti apa yang akan dilakukan pada saat pengamanan,” Kapolda menambahkan.
Sebelumnya, Kapolda Boedi juga mengungkapkan telah mempersiapkan personelnya untuk tahapan pelaksanaan pengamanan Pemilu 2024. Agar, implementasi dari pesta demokrasi damai di Indonesia bisa terwujud. “Kekuatan dilibatkan berjumlah 17.915 personel. Yang terdiri dari Polda 5.048 dan Polres jajaran 12.867 personel,” ucapnya.
Polda Sulsel juga telah memetakan tingkat dan potensi kerawanan daerah berdasarkan hasil identifikasi internal. Meliputi, ambang gangguan, potensi gangguan Kamtibmas, dimensi partisipasi masyarakat, peserta kontestan dan dimensi penyelenggara. Beberapa daerah juga sudah mulai dipetakan skema penanganannya.
