Diskriminasi berbasis etnis dan agama sangat tinggi di Eropa (Foto: AA)

Belanda Teratas Diskriminasi Etnis, Prancis Nomor 1 Diskriminasi Agama

Publish by Redaksi on 21 October 2024

NEWS, IDenesia.id—Warga yang tinggal di negara-negara Eropa memandang diskriminasi berdasarkan warna kulit atau asal etnis sebagai isu yang signifikan.

Data dari Komisi Eropa menunjukkan bahwa 61% warga Eropa meyakini diskriminasi berdasarkan warna kulit tersebar luas di negara mereka. Sementara 60% menganggap diskriminasi berdasarkan etnis sebagai masalah utama.

Survei yang dilakukan oleh Komisi Eropa yang melibatkan sekitar 26.000 peserta di 27 negara anggota UE mengungkapkan bahwa meskipun serikat tersebut telah lama berupaya dan memiliki undang-undang yang komprehensif untuk memerangi diskriminasi, tantangan terkait kesetaraan sosial dan prasangka tetap ada.

Studi ini menyoroti bahwa diskriminasi terhadap individu dengan warna kulit atau latar belakang etnis yang berbeda dipandang sebagai isu yang meluas, dengan laporan yang menunjukkan peningkatan diskriminasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut survei tersebut, 21% peserta melaporkan mengalami diskriminasi atau perundungan dalam 12 bulan terakhir, dengan warna kulit, asal etnis, usia, dan status sosial ekonomi menjadi beberapa alasan yang paling sering disebutkan untuk diskriminasi di Eropa.

Penelitian ini juga menekankan bahwa diskriminasi dan perundungan di Eropa paling sering terjadi di tempat umum atau tempat kerja.

Sebagaimana dilansir IDenesia dari Anadolu, Senin, 21 Oktober 2024, di antara negara-negara Eropa, diskriminasi berbasis etnis paling umum terjadi di Belanda (82%), diikuti oleh Prancis (77%), Italia (75%), Swedia (73%), dan Belgia (69%).

Kasus diskriminasi berbasis agama juga sangat tinggi. Di seluruh UE, 42% peserta percaya bahwa diskriminasi berbasis agama atau kepercayaan tersebar luas di negara mereka, meskipun 53% berpikir hal itu jarang terjadi.

Prancis menempati peringkat pertama di antara negara-negara di mana diskriminasi berbasis agama dan kepercayaan dianggap umum, dengan 66% peserta menunjukkan masalah ini.

Setelah Prancis, Belgia (60%), Swedia (58%), Belanda (54%), dan Pemerintah Siprus Yunani (53%) adalah negara-negara di mana diskriminasi berbasis agama dipandang sebagai masalah yang umum.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross