Kusta menjadi salah satu penyakit berbahaya yang memerlukan penanganan secara tepat. (Foto : Pixabay).

Benarkah Kasus Kusta di Indonesia Masih Tinggi? Ini Faktanya

Publish by Redaksi on 29 January 2023

NEWS, IDenesia.id - Kusta menjadi salah satu penyakit berbahaya yang memerlukan penanganan secara tepat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan dapat menular melalui paparan air liur pengidap terhadap orang yang dalam kondisi sehat.

Di Indonesia, penyakit kusta masih menjadi salah satu penyakit yang mendapatkan banyak perhatian dari pemerintah. Namun, benarkah penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang cukup banyak pengidapnya di Indonesia?

Fakta Kusta di Indonesia

Kusta atau yang dikenal juga dengan lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae yang dapat menyerang bagian saraf, kulit, mata, hingga membran mukosa.

Melansir data dari World Health Organization (WHO) pada 2021, Indonesia menempati urutan ketiga negara yang memiliki pengidap kusta yaitu sebesar 10.976 orang. Sedangkan, Kementerian Kesehatan RI mencatat data per 24 Januari 2022, tercatat sebanyak 13.487 pengidap kusta di Indonesia. Tercatat sebanyak 7.146 merupakan kasus kusta yang baru.

Meningkatnya angka kasus baru di Indonesia, membuat Kemenkes RI terus berupaya untuk mengatasi dan menekan angka kasus yang aktif setiap tahunnya. Upaya untuk mengatasi penyakit ini dilakukan dengan mekanisme tracing, testing (pemeriksaan kesehatan), hingga penanganan yang optimal.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan dengan mendeteksi penyakit ini lebih dini membuat pengidap kusta bisa mendapatkan penanganan dan pengobatan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa kusta adalah penyakit yang bisa membaik jika pengobatannya dilakukan sedini mungkin. Dengan begitu, kecacatan pada pengidap kusta bisa dihindari.

Kenali Gejala Kusta

Kusta bukanlah penyakit yang bisa terjadi akibat adanya genetik atau keturunan. Meskipun penyakit ini menular, tetapi penularannya cukup sulit untuk terjadi. Seseorang yang tinggal satu rumah dengan pengidap kusta dan berkontak erat dalam waktu yang cukup lama memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang hanya melakukan kontak sosial.

Kusta sendiri tidak menular melalui jabat tangan atau duduk bersebelahan. Penyakit ini juga tidak menular melalui proses persalinan atau aktivitas seksual. Kusta dapat menular melalui paparan air liur saat pengidap batuk dan bersin, tetapi membutuhkan waktu paparan yang sangat lama dan konsisten.

Sebaiknya kenali gejala kusta agar kamu dan keluarga tetap waspada terhadap penyakit ini. Berikut gejala yang perlu diketahui:

1. Gejala pada kulit

Gejala yang terjadi pada kulit akan meliputi beberapa kondisi, seperti:

Memiliki lesi yang besar dan berubah warna.

Bercak kulit dengan kondisi mati rasa dan warnanya lebih terang dibandingkan bagian kulit yang lain.

Kulit yang menebal, kaku, dan kering.

Kehilangan alis atau bulu mata.

2. Gejala pada saraf

Berikut ini gejala yang terjadi ketika bakteri menyebabkan kerusakan pada saraf, yaitu:

Otot menjadi lemah dan lumpuh.

Terjadi pembesaran saraf, khususnya pada bagian siku, lutut, dan sisi leher.

Gangguan pada mata.

3. Gejala pada membran mukosa

Kusta yang menyerang membran mukosa dapat memicu berbagai gejala, seperti:

Hidung yang berair. Mimisan.

Jika ada keluarga atau kerabat yang tinggal dalam satu rumah terdeteksi penyakit ini. Sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh untuk mencegah penularan dan penyebaran kusta.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross