NEWS, IDenesia.id - Kegiatan berburu baju koko baru untuk dikenakan di momen Idul Fitri telah menjadi suatu kebiasaan tersendiri bagi umat muslim di Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan ramainya halaman masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar dengan sejumlah lapak Bazar Ramadan yang menjajakan baju koko pada bulan Ramadan setiap tahunnya.
Seiring berkembangnya kebudayaan di Indonesia, baju koko yang konon berasal dari Tiongkok kini memang telah identik sebagai pakaian yang marak digunakan oleh pria Muslim pada perayaan hari besar keagamaan, termasuk pada lebaran Idul Fitri.
Tren fashion kemudian membuat baju koko akhirnya mengalami berbagai perkembangan dari segi model dan variasi hingga menghadirkan beragam pilihan baju sesuai dengan minat masyarakat.
Salah satu pedagang di Bazar Ramadan Al-Markaz, Al-Qadri, mengatakan bahwa saat ini baju koko yang banyak diminati oleh para pembeli adalah baju koko embos polos maupun motif. Baju koko embos adalah salah satu model baju koko yang menggunakan kain katun bertekstur timbul dengan bahan tebal namun tetap lembut dan nyaman digunakan.
“Yang lagi tren sekarang baju koko model embos, kalau yang saya jual mulai (dari harga) 220 ribu rupiah per-pcs itu yang motif, yang polos (harganya) agak diatasnya lagi sekitar 250 sampai 275 ribu rupiah (perlembar),” katanya kepada IDenesia dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Al-Qadri juga menuturkan bahwa saat ini warna baju koko yang paling diminati adalah baju-baju dengan warna gelap. Namun, menurut pedagang yang telah berjualan di Al-Markaz sejak tahun 2004 ini, baju koko berwarna putih juga akan ramai dicari jelang hari lebaran tiba.
Selain baju koko embos, lapak Bazar Ramadan Al-Markaz juga ramai menjual baju koko dengan berbagai model, tentunya dengan harga yang juga bervariasi. Al-Qadri sendiri mematok harga mulai dari Rp80 ribu untuk baju koko yang ia datangkan jauh-jauh dari Bandung, Jawa Barat tersebut.
“Barang yang saya ambil ini semua di Bandung yang punya toko milik salah satu habaib, tapi brandnya sudah atas nama saya sendiri,” jelas Al-Qadri.
Umumnya, para pedagang Bazar Ramadan Al-Markaz mulai menjajakan dagangannya sejak jam 3 sore hingga jam 12 malam. Namun, setiap hari Jumat, Anda sudah bisa menjumpai para pedagang ini dari pagi hingga malam hari.
