Hooray Thrift di Minasa Upa, Makassar (idenesiafile)

Berburu Cuan Lewat Bisnis Thrift Rumahan

Publish by Redaksi on 20 August 2022

NEWS, IDenesia.id - Bisnis thrift atau barang bekas, terutama produk pakaian kian diminati kaum muda, termasuk di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Jauh sebelum istilah thrift populer, masyarakat lebih mengenal bisnis ini dengan sebutan Cakar yang merupakan singkatan dari Cap Karung.

Ditemui IDenesia.id, Sabtu, 20 Agustus 2022, Awal, pemilik lapak  Hooray Thrift di kawasan Minasa Upa Makassar, mengaku telah setahun menggeluti bisnis pakain bekas tersebut.

Awal yang memfungsikan rumahnya sebagai gerai thrift memastikan produk yang dijualnya dalam kondisi bersih karena sudah dicuci di laundry. “Istilah thrift mulai booming sekitar setahun yang lalu. Perbedaannnya dengan cakar, kita di sini sudah di-laundry, dibungkus, juga disemprot pewangi,” tuturnya.

Sedangkan harga, lanjut Awal, tidak jauh berbeda. “Kalau kemeja flanel bukan brand ternama harga lima puluh ribu rupiah, kalau yang bermerek kisaran tujuh puluh sampai delapan puh ribu rupiah,” sebutnya. Ia menambahkan, peminatnya dari kalangan mahasiswa hingga tukang bentor.

“Kalau di sini campur, kadang biasa ibu-ibu, bapak-bapak, anak kuliah, kadang biasa juga tukang bentor singgah belanja,” ungkapnya tersenyum.

Berkat bisnis kecilnya ini, Awal yang tiap harinya membuka gerainya mulai dari pukul 1 siang hingga pukul 11 malam, mengungkapkan pernah mendapat keuntungan kotor hingga delapan juta rupiah perharinya.  “Waktu malam Idul Adha lalu,” tutupnya.

Bisnis thrift memang kerap menjadi pilihan favorit bagi para masyarakat yang ingin mendapatkan barang bermerek dengan harga murah. Ini alasan mengapa bisnis thrift hingga kini masih tetap diminati.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross