NEWS, IDenesia.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, bersama petugas gabungan, termasuk Bea Cukai mengatensi perdagangan rokok ilegal di sejumlah wilayah. Belum lama ini, petugas dari kantor Bea Cukai Parepare bersama jajaran Direktorat Jenderal Pajak (DJP) setempat dan pemerintah Kabupaten Sidrap, menggelar operasi pasar.

Dilansir dari Instagram Bea Cukai Parepare, Senin, 26 Juni 2023, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan edukasi program Gempur Rokok Ilegal, baik kepada para pedagang maupun masyarakat luas. Dalam operasi, akhir pekan kemarin, unit Satpol PP bersama tim Bea Cukai Parepare melakukan pemeriksaan kepada pemilik toko yang menjual rokok, diiringi oleh edukasi terkait ciri dan larangan untuk menjual rokok ilegal.

Kegiatan operasi pasar ini diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat, khususnya penjual rokok akan dampak negatif dari adanya peredaran rokok ilegal. Selain meningkatkan sinergi antara Bea Cukai dengan pemerintah daerah, operasi bersama ini juga turut menguatkan joint operation bersama DJP sehingga rokok ilegal semakin berkurang dan hilang dari peredaran.

Terpisah, salah satu pedagang kelontong di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Adri mengaku, sudah tidak lagi memperdagangkan rokok ilegal sejak mengetahui risiko yang akan didapat. “Nda adami lagi pak. Terakhir itu saya jual awal bulan (Juni) kemarin. Pas sudah dikasih tahu sama petugas makanya saya takut,” ucap Adri saat berbincang dengan IDenesia, Senin pagi.

Adri kepincut menjual rokok tersebut karena harga yang ia dapat dari distributor pengantar yang tak ia ketahui, murah. Perbungkus rokok ilegal dijual dengan harga Rp8.000. “Karena dari (orang) yang antar itu dikasih kita Rp4.000 sampai Rp4.500 perbungkus. Jadi kita kasih naik sedikit. Tapi sekarang sudah nda lagi. Takut,” katanya menyudahi.