Presiden Joko Widodo saat mengukuhkan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) (Foto: Dok/Setkab)

Berdalih Paskibraka Lepas Jilbab demi Keseragaman, BPIP Banjir Kecaman

Publish by Redaksi on 15 August 2024

NEWS, IDenesia.id—Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan penjelasan terkait anggota Paskibraka putri 2024 tidak diizinkan menggunakan hijab saat pengukuhan. Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, pelepasan hijab sejumlah anggota Paskibraka 2024 untuk mengangkat nilai keseragaman dalam pengibaran bendera.

Pada tahun-tahun sebelumnya, anggota Paskibraka diperbolehkan menggunakan hijab dalam upacara pengukuhan maupun pengibaran bendera pada 17 Agustus. Namun, BPIP memutuskan untuk menyeragamkan tata pakaian dan sikap tampang Paskibraka pada 2024. Hal itu sebagaimana yang termaktub dalam Surat Edaran Deputi Diklat Nomor 1 Tahun 2024.

Menurut Yudian, penyeragaman pakaian tersebut berangkat dari semangat Bhinneka Tunggal Ika yang dicetuskan oleh Bapak Pendiri Bangsa, Ir. Soekarno. Menurutnya, nilai-nilai yang dibawa oleh Soekarno adalah ketunggalan dalam keseragaman.

Yudian mengklaim pelepasan hijab tersebut dilakukan secara sukarela. Alasannya, anggota paskibraka sudah menandatangani surat pernyataan kesediaan mematuhi peraturan pembentukan dan pelaksanaan tugas Paskibraka Tahun 2024.

Para anggota Paskibraka memberikan tanda tangan mereka di atas materai Rp10.000. Ini menandakan pernyataan tersebut resmi dan mengikat di mata hukum.

“(Pelepasan hijab) hanya dilakukan pada saat pengukuhan Paskibraka dan pengibaran Sang Merah Putih pada upacara kenegaraan saja,” kata Yudian seperti dilansir IDenesia dari rri.co.id, Kamis, 15 Agustus 2024.

Pernyataan Yudian tersebut mendapat tanggapan dan banyak kecaman. Anggota DPR RI, Mardani Ali Sera lewat akun X pribadinya menyebut itu pernyataan dungu dan melukai hati publik.

Ia menegaskan bahwa anggota Paskibraka harus dilindungi haknya. "Termasuk memakai jilbab. Saya akan usulkan agar DPR memamggil BPIP. Perlu ada pelajaran bagi siapa pun yang mengusik ketenangan kehidupan berbangsa dan bernegara," tegasnya.

Imam Besar Masjid New York, Imam Shamsi Ali juga mengecam pernyataan Yudian lewat unggahan di X.

Menurutnya, alasan keseragaman untuk melarang  jilbab untuk Paskibra adalah alasan kuno. "Jelas ini alasan kuno bahkan dungu. Keragaman itu nilai, menyeragamkan itu dungu. Indonesia dengan segala keragamannya jauh lebih cantik dari keseragaman Yang dipaksakan. Akui saja anda phobia!" ujarnya.

Komika Pandji Pragiwaksono juga ikut mengeritik lewat X. "Harusnya Bersatu. Bukan Menjadi Satu. Hargai keberagaman. Bukan penyeragaman. Kalau bukan dari Paskibraka yang mencontohkan bagaimana persatuan Indonesia, siapa lagi?" tanyanya.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda sementara itu menegaskan, paskibraka yang berjilbab tetap harus mengenakan hijab saat upacara HUT ke-79 RI pada 17 Agustus nanti.

"Jadi, kita minta supaya tradisi yang sudah itu tetap diterapkan bahwa pasukan Paskibra bagi yang berjilbab, ya dia tetap menggunakan jilbabnya," kata Syaiful Huda dalam keterangannya dilansir IDenesia dari situs resmi DPR RI.

Ia mendorong polemik ini dihentikan. Caranya, mereka yang berjilbab tetap diperbolehkan menggunakan jilbabnya.  "Kita minta tetap pakai jilbab nanti pada saat Paskibra menjalankan tugasnya pada saat 17 Agustus," tutur Politisi Fraksi PKB ini.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross