NEWS, IDenesia.id - Sebagai orang tua kita tentu sudah menyusun rencana terbaik untuk anak-anak. Mulai dari usia nol hingga beranjak dewasa. Usia anak dianggap sebagai momentum terbaik untuk belajar mengenalkan banyak hal di dunia ini. Termasuk, lewat aktivitas literasi seperti membaca hingga belajar menyimak dengan baik. 

Tapi, ada-ada saja kendala yang dihadapi sebagai orang tua untuk menerapkan rencana itu ke anak. Meskipun harus disadari bahwa kita tak bisa memaksakan kehendak kepada anak-anak. Yang perlu kita lakukan adalah membimbingnya agar tak keluar dari skema perencanaan. 

Dinas Perpustakaan Arsip Sulawesi Selatan melalui Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak lewat akun Instagramnya yang dikutip Jumat, 6 Oktober 2023, berbagi tips kepada kita sebagai orang tua, agar anak bisa diajak atau diarahkan untuk terus mengembangkan aktivitas, kreativitas atau kegiatan literasinya setiap saat, tanpa perlu khawatir. 

Simak baik-baik yah tips sederhananya: 

1. Pelajari tujuan stimulasi yang sesuai dengan usia anak.
2. Menggunakan bahasa Indonesia ataupun menggunakan bahasa ibu sesuai dengan kondisi masing-masing ketika melakukan stimulasi.
3. Berikan stimulasi dalam kondisi.
4. Gunakan alat dan bahan yang ada disekitar rumah.
5. Siapkan peralatan tulis untuk anak.
6. Berikan dukungan bisa berupa pertanyaan atau pernyataan untuk memperkuat pengetahuan anak. Misalkan untuk mengenalkan huruf maka bisa ditanya apa yang di buat? Bagaimana menuliskan hurufnya?
7. Waktu pelaksanaan stimulasi bisa kapan saja.
8. Buat jadwal membaca dan menulis setiap hari.
9. Perlu kesabaran, ketelatenan dan berikan dukungan pada anak.
10. Hargai dan dukung selalu hasil tulisan anak.
11. Jangan menuntut anak untuk menulis dengan sempurna.
12. Berikan waktu istirahat bagi anak.
13. Lakukan dialog dengan anak secara menyenangkan. 

Nah aktivitas semacam ini sebenarnya bisa kita lakukan tiap hari di rumah. Namun ditekankan kepada orang tua untuk selalu bersabar serta tidak memaksakan anak. Yakin dan percaya bahwa untuk menjadi sesuatu yang baik, memang butuh proses yang tidak mudah. Semangat yah para orang tua!.