NEWS, IDenesia.id — Pihak berwenang AS mengatakan Boeing dan mantan pemimpinnya, Dennis Muilenburg mencari keuntungan di atas orang-orang dan menyesatkan investor tentang keamanan pesawat 737 MAX-nya setelah kecelakaan 2018 dan 2019.
Kecelakaan itu menyebabkan regulator di seluruh dunia mengandangkan pesawat selama hampir dua tahun sampai Boeing membuat perbaikan
Raksasa penerbangan itu telah setuju untuk membayar $200 juta atau sekitar Rp3 triliun untuk menyelesaikan tuduhan yang menyesatkan investor atas keamanan pesawat 737 MAX-nya, kata pihak berwenang AS, Kamis, 22 September 2022.
Kecaman keras menerpa Boeing setelah dua kecelakaan yang melibatkan 737 MAX 8 menewaskan 346 orang. Kedua pesawat yang jatuh di Indonesia dan Ethiopia itu baru beroperasi beberapa bulan ketika insiden terjadi.
Dennis Muilenburg, mantan CEO Boeing, akan membayar $1 juta untuk menyelesaikan biaya yang sama. Muilenburg sendiri telah digulingkan pada Desember 2019, sembilan bulan setelah kecelakaan 737 MAX 8 kedua.
Biaya apa yang harus dibayar Boeing untuk menyelesaikannya? Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disadur IDenesia.id dari dw.com, Jumat, 23 september 2022 bahwa Boeing dengan lalai melanggar ketentuan antipenipuan sebagaimana undang-undang sekuritas AS.
SEC menuduh perusahaan dan mantan pemimpinnya membuat pernyataan menyesatkan tentang keselamatan pesawat yang terlibat dalam kecelakaan 2018 dan 2019.
Menurut SEC, Boeing dan Muilenburg mengambil keuntungan di atas orang-orang dengan menyesatkan investor tentang keamanan 737 MAX semua dalam upaya untuk merehabilitasi citra Boeing setelah kecelakaan itu.
Perusahaan mengatakan bahwa mereka telah membuat perubahan yang luas dan mendalam sejak dua kecelakaan untuk meningkatkan keamanan dan kualitas modelnya.
"Penyelesaian hari ini adalah bagian dari upaya perusahaan yang lebih luas untuk secara bertanggung jawab menyelesaikan masalah hukum yang belum terselesaikan terkait dengan kecelakaan 737 MAX," kata Boeing dalam sebuah pernyataan.
