Suasana d TPA Tamangapa, Makassar, Selasa, 9 Agustus 2022 (idenesiafile)

Cara Cerdas Dinas Lingkungan Hidup Makassar Kelola Sampah

Publish by Redaksi on 10 August 2022

NEWS, IDenesia.id - Kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Makassar kian memprihatinkan. Selasa, 9 Agustus 2022, Kepala Unit Pelayanan Teknis TPA Tamangapa, Nasrun mengungkapkan, TPA Tamangapa dengan lahan seluas 16,8 hektare area hanya mampu menampung sampah hingga lima bulan ke depan. “Sampah yang masuk terus bertambah, sementara luas lahan tidak bertambah,” jelas Nasrun.

Saat ini TPA Antang masih menerapkan sistem terbuka (open dumping), yakni sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan tanpa ada perlakuan apapun. Pada saat yang sama, beban sampah setiap harinya di Kota Makassar cukup tinggi yakni mencapai 700 ton perhari.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Aryati Puspa Abadi yang dikonfirmasi IDenesia.id via telepon Selasa malam, 9 Agustus 2022 mengemukakan, pihaknya memasifkan Bank Sampah untuk volume sampah yang masuk ke TPA sebagai tempat pengelolaan sampah yang menjalankan sistem Reuse-Reduce-Recycle (TPS3R). “Bila tak ada pemilahan antara sampah organik dan anorganik maka beban tempat pembuangan akhir akan semakin berat,” jelasnya.

Aryati Puspa Abadi menambahkan, "Karena sampah-sampah yang punya nilai ekonomis yang masih bisa diolah atau dijual, bisa diolah di Bank Sampah. Sedangkan sampah terbesar itu 56 persen dari sampah organik, sisa makanan,” ujarnya. Menurut Aryati Puspa Abadi, bila sampah dapat dikelola dengan baik, maka akan memiliki dampak positif terhadap permasalahan iklim.

Pengelolaan sampah, lanjut Puspa, harus dimulai dari sumber utama penghasil sampah tersebut, sehingga emisi yang dihasilkan dapat dikurangi. Tidak hanya itu, jika dikelola dengan baik, sampah dapat memberikan nilai ekonomi dan bermanfaat sebagai penghasilan bagi masyarakat.

Puspa menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan penyemprotan menggunakan Eco Enzim untuk menekan bau tak sedap di TPA. Termasuk mengelola sampah organik dengan cara yang begitu sangat sederhana, yakni melalui budidaya maggot. Maggot sendiri merupakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF). Bentuknya menyerupai ulat dan mampu mengurai sampah organik dengan sangat cepat dalam jumlah besar.

Program Lorong Wisata (Longwis) yang dijadwalkan diluncurkan pada 17 Agustus mendatang, menurut  Aryati Puspa Abadi akan menjadi ruang edukasi bagi warga Kota Makassar. “Lewat program ini, warga dapat mengenal dan memilah sampah organik dan anorganik,” tutupnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross