Ilustrasi, tari Paduppa menyambut tamu di momen pernikahan. (Foto: Instagram LSB Pajaga Ada).

Cara Menyambut Tamu Masyarakat Bugis-Makassar Zaman Dulu Lewat Tari Paduppa Bosara

Publish by Redaksi on 7 November 2023

NEWS, IDenesia.id - Tari Paduppa adalah tarian tradisional yang berasal dari suku Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan. Tarian ini merupakan representasi penghargaan untuk menyambut tamu yang datang. Sekaligus menggambarkan rasa syukur dan kehormatan kepada tamu. Sesuai dengan namanya, secara harfiah, Paduppa berarti menjemput atau bertemu. 

Tarian ini biasanya dipentaskan oleh dua orang penari wanita yang mengenakan pakaian adat Bugis-Makassar. Penari membawa dua buah Bosara, yaitu piring khas Bugis-Makassar yang berisikan kue-kue tradisional. Gerakan tari Paduppa menggambarkan gerakan-gerakan penobatan, penghargaan pada raja, istiadat bangsawan, dan mengakhiri tarian serta mohon diri. 

Tarian ini diiringi oleh musik tradisional Bugis-Makassar yang dimainkan oleh alat musik gendang, kecapi, dan suling. Pada zaman dahulu tarian ini sering dipraktikkan untuk menjamu raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan. Gerakan tarian ini sangat luwes sehingga enak untuk dilihat. Adapun ragam gerak tari Padduppa dimulai dengan penghormatan pada tamu atau mempelai pengantin. 

Kemudian dilanjutkan dengan Marellau doa (meminta doa) gerakan diawali dengan penari membentuk posisi duduk secara perlahan sambil meletakkan Bosara tangan kanan ditarik sampai ke depan dada. Ragam gerak selanjutnya adalah Madduppa yang artinya menyambut atau menjemput dan bisa juga berarti menghasilkan. Maksud gerak ini menunjukkan penghormatan kepada seseorang yang datang berkunjung atau memenuhi undangan yang diberikan. 

Ragam Mappakaraja merupakan sebuah proses dalam memuliakan atau mengagungkan seseorang yang dianggap penting. Sikap ini merupakan tanda hormat kepada tamu atau Raja. Manggampo (menabur) merupakan doa agar tamu yang datang diberkahi dan diberi keselamatan demikian pula kepada mempelai pengantin dan keluarganya sampai selesai acara. 

Pada bagian ini diakhiri dengan ragam Massimang (pamit) atau permisi kepada seluruh tamu dan tanda berakhirnya pertunjukan. Tari Padduppa Bosara ini paling sering dilakukan untuk menjemput pengantin laki-laki pada saat datang ke rumah pengantin perempuan untuk melangsungkan akad nikah. Tarian ini sering ditampilkan pada acara-acara adat, seperti pernikahan, penyambutan tamu, dan festival budaya.

Sumber: Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual - Kementerian Hukum dan HAM RI

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross