I Karake'lette dari Kerajaan Balanipa (Foto: Kemdikbud/BPNB Sulsel)

Cerita Rakyat: I Karake’lette, Kisah Prajurit Balanipa dari Sulawesi Barat

Publish by Redaksi on 14 November 2023

NEWS, IDenesia.id - Pernahkah Anda mendengar cerita rakyat I Karake’lette? Kisah yang berasal dari Sulawesi Barat ini menceritakan tentang seorang laki-laki paruh baya dengan kaki cacat yang ingin menjadi prajurit Kerajaan Balanipa karena kecintaannya pada tanah airnya.

Banyak orang yang meragukan I Karake’lette karena kekurangannya, mereka mengatakan hanya para To Warani (pemberani) lah yang mampu menjadi prajurit Balanipa. Menghadapi cacian itu, I Karake’lette hanya diam dan tidak jadi mengikuti sayembara prajurit untuk melawan Kerajaan Gowa.

Adapun seleksi prajurit tetap berjalan tanpa I Karake’lette, dipilihlah para pemuda kuat, tangkas, dan gagah berani untuk bergabung dengan pasukan Balanipa. Berbagai pelatihan keterampilan alat dan strategi perang pun dijalani para pemuda tersebut. 

Berbekal persiapan tersebut, para pemuda itu lalu diberangkatkan ke medan perang. Mereka berangkat ke Teluk Mandar, tempat bala tentara Kerajaan Gowa akan mendarat.

Hari peperangan pun tiba, pasukan Kerajaan Gowa sudah merapat ke pelabuhan Mandar. Ketika pasukan Gowa mulai turun dari kapal, pasukan Balanipa serentak menyerang dan pecahlah pertempuran sengit dengan senjata andalan masing-masing pasukan. 

Pasukan Balanipa begitu semangat membela tanah airnya, begitu pula pasukan Gowa yang begitu berhasrat menguasai wilayah Kerajaan Balanipa.

Dengan jumlah pasukan yang lebih banyak, lebih kuat, dan lebih terlatih, pasukan Kerajaan Gowa tentunya lebih menguasai pertempuran, membuat prajurit Kerajaan Balanipa mulai kocar-kacir. Pasukan Kerajaan Balanipa pun mulai berguguran.

Dalam keadaan genting, Panglima Kerajaan Balanipa memutuskan mundur ke Kota Raja dan melapor ke Raja Balanipa untuk menyusun strategi berikutnya.

Raja Balanipa begitu gusar sebab sudah tidak banyak pemuda yang bisa diandalkan untuk berperang, sementara terdengar kabar bahwa Raja Gowa akan beristirahat sebentar sebelum kembali menyerang Kota Raja Balanipa.

Pada saat itulah, I Karake’lette muncul memperkenalkan dirinya di hadapan Raja Balanipa. Raja Balanipa yang mendengar I Karake’lette tidak kuasa menahan tawanya dan sangsi dengan keadaan kaki I Karake’lette yang cacat.

Namun, I Karake’lette begitu bersungguh-sungguh ingin membantu pasukan Kerajaan Balanipa, tak tampak sedikitpun keraguan di wajahnya. Alhasil, Raja Balanipa pun menanyakan keinginan I Karake’lette jika ia dapat menang melawan Kerajaan Gowa.

Apa jawaban I Karake’lette? Ia tidak menginginkan apapun melainkan sebagai bakti dan rasa cintanya kepada tanah Balanipa. Raja Balanipa pun setuju. Berangkatlah I Karake’lette menuju Teluk Mandar yang telah dikuasai pasukan Kerajaan Gowa.

Sesampainya di sana, ia lalu menyelinap masuk ke kapal yang ditumpangi Raja Gowa yang tengah berpesta merayakan kemenangannya. I Karake’lette mendekat ke singgasana raja dan membuat para pengawal maupun Raja Gowa terkejut saat menyadari kehadiran I Karake’lette di sana.

I Karake’lette kemudian menantang Raja Gowa untuk bertanding. Jika Raja Gowa menang, ia dapat mengambil seluruh isi kerajaan Balanipa. Namun, jika Raja Gowa kalah, ia dan pasukannya harus segera angkat kaki dari wilayah Balanipa dan tidak boleh kembali lagi ke tanah itu. Mendengar tantangan duel ini, Raja Gowa menjadi murka.

Dikeluarkanlah dua buah jeruk nipis dan sebilah keris dari saku I Karake’lette. Ia menantang Raja Gowa untuk membelah jeruk nipis yang akan ia lemparkan itu untuk menjadi pemenang.

Tanpa berpikir panjang, Raja Gowa pun setuju dengan aturan main itu.

Seketika, I Karake’lette lalu melemparkan jeruk nipis itu dan disambut ayunan keris Raja Gowa, namun sayang, sabetan keris itu meleset jauh dan tidak mengenai jeruk nipis sama sekali. Sebaliknya, saat Raja Gowa melemparkan jeruk nipis itu ke arah I Karake’lette, dengan tangkas ia berhasil menebas jeruk nipis tersebut menjadi dua.

Raja Gowa sadar bahwa ia telah dikalahkan oleh sang laki-laki cacat I Karake’lette, hal itu membuatnya menjadi semakin murka saja. Di tengah kemarahannya, Raja Gowa mengingkari janjinya dan menyerang I Karake’lette namun dapat dihindari lelaki cacat itu dengan gesit. I Karake’lette pun berbalik menyerang Raja Gowa dan berhasil menusukkan kerisnya sehingga Raja Gowa tewas seketika.

Dengan kemenangannya, I Karake’lette lalu keluar dari kapal pasukan Kerajaan Gowa yang tengah ketakutan sebab kehilangan sang raja. I Karake’lette kembali ke Kota Raja Balanipa dan disambut meriah oleh orang-orang yang dahulu meremehkannya.

Sebagai rasa terima kasih kepada I Karake’lette yang telah berhasil menyelamatkan wilayah Kerajaan Balanipa, Raja Balanipa lalu memberikannya sebidang tanah yang luas untuk I Karake’lette dan anak cucunya, serta mengangkat lelaki itu menjadi punggawa Kerajaan Balanipa.

 

Cerita ini merupakan dongeng asal Mandar, Sulawesi Barat. Dilansir IDenesia dari laman Kemdikbud/BPNB Sulsel, Selasa, 14 November 2023.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross