Para Pekerja Di Pabrik Foxconn di Shenzhen, di provinsi Guangdong, China selatan. (Foto: AFP).

China Kembali Memberlakukan Lock Down Dan Mengisolasi Sebanyak  600.000 Pekerja Pabrik Ponsel iPhone Terbesar di Dunia

Publish by Redaksi on 3 November 2022

NEWS, IDenesia.id - Pihak berwenang China memberlakukan lock down dan mengisolasi sebanyak 600.000 orang di daerah sekitar pabrik iPhone terbesar di dunia pada Rabu 2 November 2022. Hal ini dilakukan setelah para pekerja melarikan diri untuk menghindari wabah COVID-19.

Kini pemerintah China meminta semua warga kecuali para tenaga sukarelawan pencegahan COVID dan pekerja kesehatan diminta untuk tidak boleh meninggalkan tempat tinggal mereka kecuali untuk sudah melakukan tes COVID-19 dan hasilnya negatif, kata pejabat dari Zona Ekonomi Bandara Zhengzhou China tengah.

Langkah itu dilakukan setelah sejumlah foto yang beredar di media sosial China pada pekan lalu yang memperlihatkan para pekerja dari perusahaan teknologi Taiwan Foxcon dan Apple keluar dari pabrik. Dari informasi yang beredar mengatakan bahwa para pekerja tersebut terpaksa harus meninggalkan pabri karena kurangnya pasokan kebutuhan untuk bertahan selama lock down yang kembali diberlakukan oleh pemerintah China.

Foxconn mengatakan saat ini ada lebih dari 200.000 pekerja di pabriknya di Zhengzhou. "Dibayar tidak penting lagi, yang terpenting adalah untuk bertahan hidup," kata seorang pria berusia 30 tahun yang bekerja di Foxconn kepada AFP, mengatakan dia tinggal di pabrik karena dia takut menambah wabah di kampung halamannya.

"Langkah anti-virus di kampus sangat kacau, orang-orang yang negatif virus hidup bersama dengan orang-orang yang positif virus," kata pekerja itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Dia mengatakan makanan yang diberikan kepada karyawan "tidak mengenyangkan", dan mengeluhkan kekurangan obat untuk rekan yang sakit.

China telah berkomitmen pada langkah strategi untuk mengurangi angka penderita menjadi nol-COVID. Melakukan lock down adalah cara cepat dan tepat untuk membasmi wabah yang muncul.

Tetapi varian baru telah menguji kemampuan pejabat lokal untuk memadamkan gejolak lebih cepat daripada yang dapat menyebar, menyebabkan sebagian besar negara itu hidup di bawah mosaik pembatasan COVID-19 yang terus berubah.

Distrik di kota Zhengzhou mengatakan pada hari Rabu bahwa semua bisnis akan diminta untuk bekerja dari rumah, dengan hanya "perusahaan utama" yang diizinkan untuk terus beroperasi, tanpa menentukan bisnis mana yang termasuk dalam kategori itu.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross