Sungai Amazon (Foto: commons.wikimedia.org/Neil Palmer via Wikimedia)

Cuaca Ekstrem Landa Dunia, Sungai Amazon Alami Kekeringan

Publish by Redaksi on 17 October 2023

NEWS, IDenesia.id - Anak-anak sungai yang mengering dengan cepat di Amazon telah membuat kapal-kapal terdampar, memotong pasokan makanan dan air ke desa-desa terpencil, sementara suhu air yang tinggi ditengarai telah membunuh lebih dari 100 lumba-lumba sungai yang terancam punah.

Pelabuhan Manaus, kota terpadat di kawasan itu, mencatat ketinggian air hanya sekitar 13,59 meter per hari Senin waktu setempat, sedangkan tahun lalu tercatat mencapai angka 17,60 meter, demikian menurut situs webnya. 

Angka tersebut merupakan yang terendah sejak pencatatan dimulai pada tahun 1902, melewati rekor terendah sepanjang masa yang terjadi pada tahun 2010, demikian disadur IDenesia dari Reuters, Selasa, 17 Oktober 2023.

Setelah berbulan-bulan tanpa hujan, penduduk desa hutan hujan Pedro Mendonca merasa lega ketika sebuah LSM Brasil mengirimkan suplai kebutuhan pokok ke wilayahnya di tepi sungai dekat Manaus pada akhir pekan lalu.

"Kami telah melewati tiga bulan tanpa hujan di sini," kata Mendonca, yang tinggal di Santa Helena do Ingles, sebelah barat Manaus, ibu kota negara bagian Amazonas. "Ini jauh lebih panas dibandingkan dengan kekeringan sebelumnya."

Menurut pusat peringatan bencana pemerintah Brasil, Cemaden, beberapa daerah di Amazon bahkan mencatat curah hujan dari bulan Juli hingga September sebagai yang paling sedikit sejak tahun 1980.

Kementerian Sains Brasil menuding fenomena iklim El Nino sebagai penyebab kekeringan tahun ini, yang mendorong pola cuaca ekstrem secara global. 

Dalam sebuah pernyataan awal bulan ini, kementerian tersebut mengatakan bahwa mereka memperkirakan kekeringan akan berlangsung hingga setidaknya Desember, ketika efek El Nino diperkirakan akan mencapai puncaknya.

Kekeringan telah berdampak pada 481 ribu orang pada hari Senin, menurut badan pertahanan sipil di negara bagian Amazonas, wilayah Manaus.

Akhir pekan lalu, para pekerja dari LSM Brasil Fundacao Amazonia Sustentavel (FAS) menyebar ke wilayah kering di dekat Manaus untuk mengantarkan makanan dan suplai kebutuhan pokok ke desa-desa yang rentan. Kekeringan telah mengancam akses mereka terhadap makanan, air minum, dan obat-obatan, yang biasanya diangkut melalui sungai.

Nelson Mendonca, seorang tokoh masyarakat di Santa Helena do Ingles, mengatakan bahwa beberapa daerah masih dapat dijangkau dengan sampan, tetapi banyak perahu yang tidak dapat membawa pasokan di sepanjang sungai, sehingga sebagian besar barang tiba dengan traktor atau berjalan kaki.

"Ini buruk bagi kami, karena kami praktis terisolasi," katanya.

Luciana Valentin, yang juga tinggal di Santa Helena do Ingles, mengatakan bahwa ia mengkhawatirkan kebersihan pasokan air setempat setelah kekeringan mengurangi ketersediaan air.

"Anak-anak kami mengalami diare, muntah-muntah, dan sering demam karena air," katanya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross