Pabrik R-CUA Perusahaan Prancis, di Strasbourg, Prancis Timur. (Foto : AP Photo/Jean-Francois Badias).

Data Terbaru Perekonomian Menunjukkan Inflasi Tidak Akan Beranjak Dari Eropa, Ini Penyebabnya!

Publish by Redaksi on 1 November 2022

NEWS, IDenesia.id - Inflasi yang terjadi di Eropa hari ini  Kembali meningkat ke rekor tertinggi yang disebabkan oleh harga energi dan pangan di kawasan itu yang terus meroket.

Harga di 19 negara yang menggunakan euro meningkat pada tingkat tahunan 10,7% pada Oktober, naik dari 9,9% pada September, menurut perkiraan awal yang dirilis Senin.

Harga energi melonjak hampir 42% dari tahun ke tahun, sementara biaya makanan, alkohol dan tembakau meningkat lebih dari 13%.

Khususnya, harga di sektor jasa naik pada tingkat yang lebih cepat di bulan Oktober ddibandingkan pada bulan September. Itu adalah tanda yang mengkhawatirkan bagi pembuat kebijakan yang berharap bahwa pelonggaran tekanan rantai pasokan akan membantu menurunkan inflasi.

Inflasi di Jerman, yang merupakan ekonomi terbesar Eropa, melonjak hingga 11,6%. Di Italia, itu naik menjadi 12,8%, sementara tingkat Prancis naik menjadi 7,1%. Inflasi harga konsumen AS, sebagai perbandingan, adalah 8,2% pada bulan September.

terlepas dari kesengsaraan inflasi, ekonomi Eropa masih tumbuh, meskipun hampir tidak mengalami peningkatan antara Juli dan September, kawasan euro dan Uni Eropa sama-sama mencatat pertumbuhan 0,2% dalam produk domestik bruto dibandingkan dengan kuartal sebelumnya karena pengeluaran pasca-lockdown dan dorongan pariwisata musim panas membantu mengimbangi dampak kenaikan biaya hidup.

Namun, para ekonom memperkirakan resesi akan tiba selama musim dingin karena harga energi memaksa orang Eropa untuk menjaga dompet mereka dan mendorong bisnis untuk menimbun uang tunai. Harga gas alam juga menekan produksi industri, meskipun turun tajam sejak mencapai puncaknya pada Agustus.

"Secara keseluruhan, gambarannya tetap suram," Bert Colijn, ekonom senior di ING, mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien. “Pembukaan kembali ekonomi mendorong layanan, tetapi efek itu sekarang memudar. Dengan kenaikan suku bunga dan prospek ekonomi yang tidak pasti, ekspektasi investasi juga melemah. Oleh karena itu kami masih mengharapkan ekonomi berkontraksi selama kuartal mendatang.”

Data tersebut merupakan tanda peringatan bagi Amerika Serikat, yang belum merilis data Oktobernya. Sementara negara itu lebih terisolasi daripada Eropa dari efek inflasi perang di Ukraina, negara itu juga berjuang untuk membatasi kenaikan harga, memaksa Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga dengan cepat.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross