China melakukan sejumlah upaya untuk mendorong angka kelahiran di negaranya yang sempat turun. (Foto : wartapenanews).

Demi Mendorong Angka Kelahiran Di China, Pemerintah Melarang Pernikahan Mewah Dan Mahar Tinggi

Publish by Redaksi on 12 March 2023

NEWS, IDenesia.id - China melakukan sejumlah upaya untuk mendorong angka kelahiran di negaranya yang sempat turun. Terbaru, Pemerintah China melarang keras masyarakatnya melaksanakan budaya pernikahan yang mahal, termasuk pemberian mahar yang mewah.

Di China, mahar yang mewah disebut caili. Menurut survei, hampir tiga perempat pernikahan di China masih melakukan tradisi tersebut. Biasanya, keluarga laki-laki diharapkan membayarkan puluhan ribu dolar, berlipat-lipat dari pendapatan tahunan mereka.

Seorang pejabat kesehatan senior di Beijing meminta pemerintah daerah China mencari cara untuk mendorong tingkat kelahiran negara itu. Yang Wenzhuang berkata, semua pejabat negara harus mengambil langkah aktif untuk menhindari efek negatif dari kebijakan anti perkembangan populasi yang pernah lama berlaku di China.

Dia juga mendorong para pejabat lokal untuk "membuat inovasi-inovasi berani" untuk mengatasi masalah biaya perawatan dan pendidikan anak yang tinggi. Pada Januari, China melaporkan populasinya turun untuk pertama kalinya dalam 60 tahun.

Salah satu kota di Jiangxi meminta para perempuan lajang untuk menandatangani surat perjanjian tidak akan meminta caili yang terlalu tinggi. Di 2022, hanya ada 6,77 kelahiran per 1.000 orang di China, tingkat kelahiran terandah dalam sejarah, dan turun dari 7,52 kelahiran dari tahun sebelumnya.

Kebijakan satu anak yang ketat negara ini - yang diterapkan sejak 1980 hingga 2015 untuk mengatasi pertumbuhan populasi yang sangat cepat - telah dikambinghitamkan sebagai penyebab penurunan ini. Keluarga yang ketahuan melanggar aturan one-child policy dikenai denda, dan dalam beberapa kasus, bahkan kehilangan pekerjaan.

Batasan anak dinaikkan secara nasional untuk pasangan yang menikah menjadi dua anak pada 2016, dan dinaikkan lagi menjadi tiga anak pada 2021. Namun satu provinsi - Sichuan - telah menerapkan aturan yang bahkan lebih longgar.

Yang - yang mengepalai Departemen Pemantauan Kependudukan dan Pengembangan Keluarga China - berkata para pejabat harus "memahami dengan kuat periode jendela penting dari perkembangan populasi".

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross