Kazumi Muraki – Scientis & Inventor Dari Tokyo Jepang (Foto : Video Tangkapan Layar CNN).

Dengan Impian Mars, Aktivis Muda Ini Bekerja Untuk Masa Depan Yang Lebih Hijau Di Bumi

Publish by Redaksi on 26 November 2022

NEWS, IDenesia.id - Saat baru berusia 15 tahun, Kazumi Muraki menciptakan perangkat portabel kecil untuk menangkap karbon dari atmosfer. Tujuh tahun kemudian, ahli kimia Jepang sedang meneliti bagaimana mengubah karbon yang ditangkap ini menjadi bahan bakar.

Sebagai seorang anak laki-laki, Muraki tidak pernah tertarik pada sains, katanya kepada CNN, sampai kakeknya memberinya novel anak-anak "Kunci Rahasia Alam Semesta George", oleh mendiang Stephen Hawking dan putrinya Lucy. Disadur IDenesia.id dari laman edition.cnn.com

Muraki mengatakan karakter tituler melanjutkan pencarian untuk menemukan planet yang cocok untuk kehidupan manusia dan menetap di Mars. Kagum dengan gambar planet merah dan matahari terbenamnya yang biru, Muraki yang baru berusia 10 tahun membuat misi hidupnya untuk pergi ke Mars.

Sejak saat itu, katanya, dia mulai meneliti apa yang diperlukan untuk tinggal di sana.

"Saya menemukan bahwa atmosfer Mars terdiri dari 95% karbon dioksida," yang mematikan bagi manusia. Dia menambahkan, "jika kita ingin hidup di Mars, kita harus menghilangkan karbon dioksida Mars."

Dia menyadari penelitiannya untuk menghilangkan karbon dari atmosfer Mars juga dapat membantu di Bumi. “Karbon dioksida adalah penyebab utama krisis iklim,” katanya, seraya menambahkan bahwa mengeluarkannya dari udara adalah salah satu cara untuk mengekangnya.

Pada 2015, Muraki menciptakan Hiyassy , perangkat penangkap karbon AI seukuran tas jinjing. Ini ditujukan untuk penggunaan di rumah dan kantor, sehingga siapa pun dapat membantu menghentikan pemanasan global dari mana saja, ujarnya. Hiyassy bekerja dengan menarik udara dan menyaringnya melalui larutan alkali sebelum melepaskannya kembali.

Sekarang, dia memasuki tahap penelitian selanjutnya: daur ulang karbon. Perusahaannya yang berbasis di Tokyo, Badan Penelitian Pemulihan Karbon, bekerja untuk membuat bahan bakar alternatif dari karbon yang ditangkap.

“Kami sekarang membuat bahan bakar diesel dari karbon dioksida,” katanya, seraya menambahkan bahwa bahan bakar tersebut dapat tersedia sekitar tahun depan.

Sementara itu, dia masih bermimpi tentang planet merah: "Saya ingin menjadi orang pertama (yang) mendarat di Mars."

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross