Sekjen Kemenaker, Prof Anwar Sanusi. (Foto: Humas Unhas).

Di Makassar, Sekjen Kemenaker Ungkap Kesulitan Tenaga dan Peluang Kerja di Indonesia

Publish by Redaksi on 4 October 2023

NEWS, IDenesia.id - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) Prof Anwar Sanusi memaparkan data terkait kondisi ketenagakerjaan di Indonesia dalam kegiatan Ministerial Lecture yang diselenggarakan Kemenaker, Pasker ID, bekerja sama Direktorat Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir, Universitas Hasanuddin (Unhas). 

“Kualitas SDM kita masih rendah. Kalau dibandingkan rata-rata Asean, masih di bawah rata-rata. Sementara itu, 60 persen masih bekerja di sektor informal,” kata Prof Anwar pada kegiatan bertema Tantangan dan Kebijakan Ketenagakerjaan dalam Dunia Modern di Unhas, Rabu, 4 Oktober 2023, dalam keterangan tertulis yang diterima dari Kabag Humas Unhas, Ahmad Bahar. 

Prof Anwar, juga menyinggung soal peluang dan tantangan ketenagakerjaan saat ini. Termasuk tentang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang saat ini punya peluang kerja lebih beragam. “Soal TKI, peluang karirnya tak hanya sektor domestik, tapi tenaga profesional banyak. Seperti IT, hospitality dan lain-lain. Peluang ini luar biasa seandainya SDM kita bisa mengisi peluang ini,” tambahnya. 

Berikutnya ia membahas soal karakteristik generasi Z yang hanya ingin melakukan pekerjaan yang disenangi saja dan tidak memiliki batasan antara bekerja dan hiburan. “Semakin cairnya konsep tempat kerja juga disukai generasi Z. Generasi sekarang tidak mau yang kaku. Di Kemnaker banyak ruangan yang model coworking konsep kerjanya,” jelasnya.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis, Prof Adi Maulana juga menyinggung soal tantangan dunia kerja saat ini. Menurutnya, topik yang akan disampaikan sangat memberikan informasi berharga kepada mahasiswa Unhas yang tak lama lagi akan bersaing di pasar kerja.

Menurut Prof Adi ada perbedaan dalam dunia ketenagakerjaan untuk generasi lampau dan generasi saat ini. “Tantangan sangat berbeda di zaman kami. Persaingan tidak begitu heboh, hanya tiga syarat, tidak bodoh, aktivis dan jaringan,” ujarnya. 

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross