Panen Raya Padi di Maros. (Foto: Pemprov Sulsel).

Di Tengah Kemarau Ekstrem, 2 Daerah Ini di Sulsel Justru Panen Raya Padi

Publish by Redaksi on 21 October 2023

NEWS, IDenesia.id - Dua daerah di Sulawesi Selatan, panen raya di tengah kondisi kemarau ekstrem dipicu fenomena El Nino, yang sedang melanda. Dua daerah itu yakni Kabupaten Maros dan Gowa. Di Maros Panen Raya digelar bersama petani di Desa Alatangae Kecamatan Bantimurung. 

"Terima kasih kepada seluruh petani, pendamping, dan penyuluh pertanian, atas kerjasamanya selama ini, sehingga di tengah-tengah El Nino masih bisa melakukan panen raya di lahan seluas 50 hektar ini, dengan hasil rata-rata 9,65 ton per hektarnya," kata Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Sabtu, 21 Oktober 2023. 

Bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan, panen raya tetap bisa dilakukan di tengah El Nino, dengan produksi 9,65 ton padi per hektarnya. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya air yang ada, menggunakan sistem pompanisasi untuk mengairi persawahan. 

Di Gowa, panen raya dilaksanakan bersama petani di Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng. Panen raya di tengah El Nino ini bisa dilakukan dengan metode pompanisasi dan didukung dengan ketersediaan pupuk. Terdapat 250 hektar sawah di Bontosunggu.

"Alhamdulillah hari ini sukses panen. Atas nama pemerintah provinsi, saya mengucapkan terima kasih atas kerja luar biasa petani kita. Ini kesyukuran bagi kita," kata Bahtiar yang saat ini menjabat sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini. 

Saat daerah lain kesusahan akibat kekeringan, petani Bajeng justru bisa tetap panen raya. Karena itu menurut Bahtira, petani harus di support dengan ketersediaan pupuk, air, penjualan, dan menjaga tanaman dari serangan hama. Petani memenuhi kebutuhan masyarakat yang paling primer, yaitu makanan. 

Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) Sulsel, Imran Jausi menjelaskan, dalam rangka mensukseskan Gerakan Nasional Penanganan Dampak El-Nino, oleh Kementerian Pertanian, Sulsel diberikan target 80.900 hektar. 

Saat ini kata Imran, sudah diselesaikan 52.000 hektar lebih atau sekira 70 persen dari target yang diberikan oleh Kementan. "Dalam hasil ubinan 7 ton per hektar, ini di atas standar Sulsel 5,2 per hektar dan saya berpikir ini menjadi prestasi tersendiri di sini," ungkapnya

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross