NEWS, IDenesia.id – Badan Pangan Singapura (SFA) memerintahkan penarikan telur yang diimpor dari Teo Seng Layer Farm 1 di Malaysia setelah mendeteksi keberadaan Salmonella Enteritidis, informasi yang dirilis pemerintah Singapura, Jumat 14 Oktober 2022.

Telur yang terkena kontaminasi bakteri Salmonella diberi cap label CEJ027, kata SFA.Salmonella Enteritidis dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan jika makanan dikonsumsi mentah atau setengah matang.

SFA mengarahkan keenam importir untuk menahan atau menarik kembali telur yang terkena dampak. Secara khusus, BH Fresh Food diarahkan untuk menarik telur yang terkena dampak yang telah didistribusikan ke gerai ritel untuk dijual sebagai tindakan pencegahan, kata SFA, menambahkan bahwa lima importir lainnya juga diminta untuk menahan telur yang terkena dampak dari distribusi.

Seperti disadur IDenesia.id dari laman channelnewsasia.com. Hanya telur dengan kode peternakan CEJ027 yang terlibat dalam penarikan ini. Telur lain yang diimpor oleh BH Fresh Food tidak terpengaruh, kata SFA. Proses penarikan  kembali sedang berlangsung.

SFA mengatakan Teo Seng Layer Farm 1 juga ditangguhkan dan tidak akan diizinkan untuk mengekspor telurnya ke Singapura sampai peternakan tersebut memperbaiki masalah kontaminasi. Karena Salmonella Enteritidis dapat dihancurkan oleh panas, telur aman dikonsumsi jika dimasak dengan matang.

Salmonella Enteritidis dapat bertahan hidup dalam telur mentah dan setengah matang dan dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Gejalanya meliputi diare, sakit perut, demam, mual dan muntah.

Sementara infeksi biasanya mereda dalam waktu seminggu pada kebanyakan orang, Salmonella Enteritidis dapat menyebabkan infeksi serius pada rentan seperti orang tua, anak kecil, dan mereka dengan sistem kekebalan yang lemah.

SFA menyarankan konsumen yang telah membeli telur yang terkena dampak untuk memasaknya secara menyeluruh sebelum dikonsumsi. Mereka yang telah mengkonsumsi telur dan tidak sehat harus mencari perhatian medis.