Ilustrasi (foto:Shutterstock)

Dilarang Puasa di 5 Hari Ini, Haram!

Publish by Redaksi on 18 March 2024

NEWS, IDenesia.id - Puasa merupakan rukun keempat dalam pondasi agama Islam setelah zakat. Umat Islam seluruh dunia wajib melaksanakannya pada bulan Ramadhan dan pada puasa-puasa yang dinazari untuk dilakukan.  

Kewajiban puasa diatur sedemikian rupa dengan landasan nash Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183: 

  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ 

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 183).

Dalam pelaksanaannya, ibadah puasa memiliki aturan termasuk hari pelaksanaannya. Ada yang dihukumi makruh berpuasa, ada juga yang sampai taraf haram berpuasa di dalamnya.

5 Hari yang Diharamkan Berpuasa

 Dalam hal ini ada lima hari dalam setahun yang haram bagi umat Islam melaksanakan puasa di dalamnya.

Dirangkum IDenesia dari laman NU Online, Senin 18 Maret 2024, hari-hari tersebut ialah dua hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, serta tiga hari Tasyriq yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah. Selain dihukumi haram, berpuasa pada hari-hari ini juga tidak dihukumi sah.   

Syekh Al-Khatib As-Syirbini dalam kitabAl-Iqna’ menjelaskan: 

  وَيَحْرُمُ صِيَامُ خَمْسَةِ أَيَّامٍ) أَيْ مَعَ بُطْلَانِ صِيَامِهَا وَهِيَ (الْعِيدَانِ) الْفِطْرُ وَالْأَضْحَى بِالْإِجْمَاعِ الْمُسْتَنِدِ إلَى نَهْيِ الشَّارِعِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي خَبَرِ الصَّحِيحَيْنِ (وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ) الثَّلَاثَةُ بَعْدَ يَوْمِ النَّحْرِ وَلَوْ لِمُتَمَتِّعٍ لِلنَّهْيِ عَنْ صِيَامِهَا كَمَا رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وَفِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ: أَيَّامُ مِنًى أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ تَعَالَى

Artinya, “Haram melaksanakan puasa pada lima hari serta batalnya puasa di dalamnya. Hari-hari tersebut ialah dua hari raya Idul Fitri dan Idul Adha dengan dalil ijma' ulama yang disandarkan pada larangan pembawa syariat yaitu Nabi Muhammad saw dan disebutkan pula dalam hadits Al-Bukhari Muslim. 

Juga haram melaksanakan puasa pada hari-hari Tasyriq yaitu tiga hari setelah hari raya Idul Adha (11, 12, 13 Dzulhijjah), meskipun orang yang melaksanakan haji Tamatu’, sebab adanya larangan melaksanakan puasa di dalamnya, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Muslim: 

“Hari-hari Mina adalah hari makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Ta’ala”. ( Al-Khatib As-Syirbini, Al-Iqna’ fi Halli Alfadzi Abi Syuja’, [Beirut: Darul Fikr], juz I, halaman 239).   

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross