NEWS, IDenesia.id - Sepanjang perayaan HUT RI ke-78, pasar bendera tampak mengalami perubahan signifikan dalam pola pembelian. Pedagang bendera bernama Ani di Kota Makassar, yang telah bertahun-tahun berjuang menjual produk merah-putih ini merasakan dampak perubahan tersebut.

Tahun-tahun sebelumnya, suasana lapak bendera selalu diramaikan oleh pembeli. Namun, pada momen kemerdekaan tahun ini 2023, menurutnya terasa berbeda. Ani yang melapak di Jalan Sultan Alauddin, menceritakan penurunan aktivitas pembelian mencemaskan bagi para pedagang.

Penjualan bendera tahun ini turun signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Tidak kayak tahun kemarin sampai puncaknya memang ramai pembeli, ada penurunan semua orang mengeluh ini penjual-penjual semua,” kata Ani kepada IDenesia.id, Selasa, 15 Agustus 2023.

Ani mengaku, omset yang bisa diraup dari penjualan bendera tahun ini hanya Rp300 ribu. Jumlah tersebut jauh di bawah capaian tahun-tahun sebelumnya yang kerap melampaui angka Rp1 juta. “Paling banyak mi Rp300 ribu selama tanggal 10 kemarin. Biasanya kalau tahun tahun kemarin itu di atas Rp1 juta,” terangnya.

Dia menduga persaingan dari pedagang lain bisa menjadi salah satu faktor penyebab penurunan ini.  Namun ia tak menampik bahwa penjualan di masa pandemi Covid-19 lebih baik dibandingkan tahun ini. Meskipun situasi pandemi melanda, minat pembeli terhadap bendera tidak surut.

Masa pandemi dua tahun lalu katanya, orang masih antusias membeli. “Jual ji tapi biar pandemi kemarin (2021-2022) luar biasa ji pembeli. Beda ini memang ini tahun orang mengeluh karena ini semua penjual keluarga semua begitu menurun pembelinya,” ungkap Ani.

Ani menyebut, ada jenis bendera dengan harga beragam yang dijual. Mulai dari harga Rp35 ribu, Rp25 ribu, dan Rp40 ribu, yang banyak diminati oleh pembeli. Perbedaan harga tersebut didasarkan pada ukuran dan kualitas bendera.

Penulis: Alfiandis