PSM Makassar menggelar latihan di Stadion Kalegowa, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). (Foto: IG PSM Makassar).

Ditinggal Banyak Pemain Musim Depan, PSM Makassar Upayakan Sengketa FIFA Selesai sebelum Transfer Dibuka

Publish by IDenesia on 7 May 2024

NEWS, IDenesia.id - Nasib kurang baik menimpa PSM Makassar setelah mendapat sanksi larangan transfer pemain selama 3 periode dari FIFA. Kondisi ini kian diperparah setelah dikabarkan Pasukan Ramang akan ditinggal banyak pemain musim depan. 

"Musim depan juga kemungkinan kita memulai musim dengan kehilangan beberapa pemain kita," kata Bernardo Tavares dalam keterangannya yang diterima IDenesia, Selasa, 7 Mei 2024. 

Sejumlah pemain dipastikan akan hengkang dari PSM Makassar untuk kompetisi Liga 1 musim depan. Termasuk dua bintang mereka, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri yang lebih dulu berpamitan setelah laga melawan Rans Nusantara FC di pekan terakhir Liga 1 2023-2024.

Tak hanya duo Sayuri bersaudara, pemain asing Joao Pedro juga dipastikan tidak lagi berseragam PSM musim depan. Sedangkan Victor Mansaray yang juga belum diketahui nasibnya akan tetap bersama PSM atau tidak.  

Hal tersebut tentu menjadi bumerang bagi pelatih Bernardo Tavares, sebab pemain yang hengkang musim ini merupakan pemain andalannya ketika meraih gelar juara Liga 1 musim 2023-2024. 

"Kita akan mengalami kesulitan itu namun saya tetap berpikir terhadap solusi, solusi yang terpikir bagi saya adalah kita melakukan trial terhadap pemain-pemain nantinya. Saya ingin menghimbau kepada pemain-pemain muda u-20 atau pemain muda lainnya," ujarnya.

Meski begitu, Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa memastikan akan menyelesaikan sanksi yang diterima PSM dari FIFA. Sehingga Pasukan Ramang bisa melakukan aktivitas transfer pemain musim depan.

“Itu banned dari FIFA pasti kita akan (selesaikan), nda mungkin kita mulai liga kalau kita tidak selesaikan," kata Sadikin Aksa dalam keterangannya.

Kendati demikian, kata dia, saat itu FIFA menggunakan sistem yang berbeda, lantaran semua sanksi tidak lagi disidangkan. Melainkan lewat sistem perangkat lunak.

"Bedanya sekarang, banned FIFA, karena tahun lalu Mei dia berlakukan software baru. Itu semuanya otomatis. Dulu kan ada sidang apa segala, sekarang tidak. Yang pakai sidang itu yang urgent pakai sidang," tuturnya.

"Itu bukan kita tidak bisa transfer, kalau kita selesaikan, selesai kok. Pasti harus diselesaikan, kalau tidak, kita tidak bisa terima pemain," pungkasnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross