Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh (Foto: Anadolu)

Diungkap Putranya, Ismail Haniyeh Dibunuh setelah Ponselnya Dilacak

Publish by Redaksi on 17 August 2024

NEWS, IDenesia.id—Abdul Salam Haniyeh, putra tertua mendiang Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, mengungkapkan informasi baru tentang cara ayahnya dibunuh di Teheran, Iran, akhir bulan lalu.

Dalam wawancara di Doha, Abdul Salam membenarkan bahwa ayahnya menjadi sasaran serangan rudal setelah dilacak melalui ponselnya.

Menurutnya, ayahnya diserang dengan rudal berpemandu yang melacak ponselnya, yang telah ia taruh di kamarnya pada malam hari di dekat kepalanya, yang terkena langsung.

Ia menolak spekulasi sebelumnya yang dipublikasikan oleh beberapa media tentang keberadaan bom yang ditanam.

"Saya yakin bahwa cerita tentang keberadaan alat peledak itu sama sekali tidak berdasar," tegasnya seperti dilansir IDenesia dari Mehr News Agency, Sabtu, 17 Agustus 2024.

Keyakinannya itu berdasar fakta bahwa ada pengawal dan orang lain di sekitar kamar. "Ada pengawal dan penasihat lain yang duduk di sebuah ruangan beberapa meter dari kamarnya, jadi jelas bahwa jika ada alat peledak, seluruh tempat itu akan meledak," ungkapnya.

Ia menekankan bahwa ponsel pemimpin Hamas itu menjadikannya sasaran empuk. "Ayah saya sedang menghadiri upacara resmi dan membawa ponselnya, jadi operasinya tidak terlalu rumit," jelasnya.

Abdul Salam juga mengungkapkan bahwa Ismail Haniyeh terus-menerus menelepon dari ponselnya hari itu, dan bahkan menggunakannya pada pukul 10:15 malam sebelum ia dibunuh. Ia juga menekankan bahwa serangan itu dilakukan "dengan kedok Amerika."

Ismail Haniyeh dan salah seorang pengawalnya menjadi martir setelah kediaman mereka menjadi sasaran di Teheran pada 31 Juli, menurut pernyataan yang dirilis oleh IRGC.

Dalam pernyataannya, Korps Garda Revolusi Islam mengatakan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh dirancang dan dilaksanakan oleh rezim Zionis dan didukung oleh pemerintah kriminal Amerika.

Menanggapi aksi teror Israel, pejabat tinggi Iran berjanji untuk memberikan tanggapan yang tepat kepada rezim Zionis, dengan Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan, bahwa dengan membunuh Ismail Haniyeh, rezim Israel telah menyiapkan dasar untuk hukuman berat bagi dirinya sendiri.

Pada hari Sabtu, penasihat politik Pemimpin Revolusi Islam Laksamana Muda Ali Shamkhani menulis di platform media sosial X bahwa persiapan telah dilakukan untuk menghukum berat rezim yang hanya mengerti bahasa kekerasan.

Satu-satunya tujuan rezim Israel dalam membunuh warga yang mengungsi di sekolah Al-Tabin di Gaza dan membunuh martir Ismail Haniyeh di Iran tulis Shamkhani adalah untuk mengobarkan perang dan membuat negosiasi gencatan senjata gagal.

Shamkhani menegaskan, persiapan Iran untuk memberikan hukuman berat kepada rezim Israel telah dilakukan melalui proses hukum, diplomatik, dan media.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross