(foto:anyar.id)

Doa dan Amalan Agar Terlindungi dari Gangguan Jin

Publish by Redaksi on 4 July 2024

NEWS, IDenesia.id - Jin dan setan merupakan musuh yang nyata bagi manusia. Mereka mampu melihat manusia namun tidak sebaliknya. Hal ini menggambarkan lemahnya manusia jika tidak berlindung dalam naungan Allah SWT.

Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki perisai agar terselamatkan dari gangguan jin. Sudah barang tentu, panduan yang ditawarkan oleh Islam adalah ajaran yang berlawanan dengan mantra-mantra dukun.

Panduan tersebut kadangkala berupa ayat Al-Qur’an, dan kadang berupa doa atau amalan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW para ulama, dan orang-orang saleh.  Mengenai doa agar terjaga dari bangsa jin, ada beberapa yang diajarkan oleh Rasulullah. Berikut uraiannya:

Doa yang diajarkan Jibril kepada Nabi Muhammad

Ibnu Mas’ud meriwayatkan peristiwa yang ia alami bersama Rasulullah SAW. Dalam peristiwa itu, ada seorang jin datang kepada Nabi dengan lilinnya yang menyala, lalu Jibril berkata kepada Nabi: “Maukah engkau aku ajarkan sebuah kalimat yang bila engkau lafalkan niscaya lilinnya akan padam serta ia akan lari darimu. Jika engkau ingin demikian maka ucapkanlah:”

أَعُوذُ بِوَجْهِ اللَّهِ الْكَرِيمِ، وَبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا. وَمِن شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ

A‘ûdzu biwajhillâhil karîm, wabikalimâtillâhit-tâmmâtil-latî lâ yujâwizuhunnâ barrun wa lâ fâjirun, min syarri mâ yanzilu minas-samâ’i, wa min syarri ma ya‘ruju fîhâ, wa min syarri mâ dzara’a fil-ardhi, wamin syarri ma yakhruju minhâ, wa min syarri fitanil-laili wan-nahâri, wamin syarri thawâriqil-laili, wamin syarri kulli thâriqin illâ thâriqan yathruqu bi khairin, yâ rahmân.

Artinya: “Aku berlindung dengan dzat Allah yang maha mulia, dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak ada orang baik dan juga orang durhaka yang melampuainya, dari keburukan yang turun dari langit dan keburukan apa pun yang naik ke langit; dari keburukan apa saja yang masuk ke bumi dan keburukan apa saja yang keluar dari bumi; dari keburukan fitnah-fitnah siang dan malam; dari keburukan petaka-petaka malam; dari keburukan setiap petaka yang datang, kecuali petaka yang datang membawa kebaikan, wahai Zat yang maha penyayang.”(HR At-Tabarani di Al-Mu’jam Shagir dan Awsat)

Nurrudin Al-Haitsami dalam karyanya yang berjudul Majma’u Zawaid mengomentari status hadits ini. Beliau mengutarakan bahwa ada satu perawi yang tidak diketahui dengan jelas, namun perawi-perawi yang lain adalah sosok yang terpercaya. (Nurrudin Al-Haitsami, Majma’u Zawaid, [Beirut, Darul Fikr : 1412 H], jilid X, halaman 177)

Ibnu Abdil Bar menyatakan bahwa doa, isti’azah dan rukyah merupakan cara menghindarkan diri dari malapetaka dan musibah, tak terkecuali keusilan jin.  (Ibnu Abdil Bar, Al-Istizkar, [Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiah: 2000 M], jilid VIII, halaman 445)

Doa hendak tidur

Pada satu kesempatan, sahabat Al-Walid bin Al-Walid mengadu kepada Rasulullah perihal kegundahan yang ia rasakan. Lalu Rasulullah menasihatinya untuk melafalkan doa berikut ketika hendak tidur:

أعوذُ بِكلماتِ اللَّهِ التَّامَّة من غضبِه وعقابِه وشرِّ عبادِه ومن همزاتِ الشَّياطينِ وأن يحضرونِ

A`ûdzu bikalimâtillâhit-tâmmâti min ghadabihi wa 'iqhâbihi wa syarri 'ibâdihi wa min hamazâtis syayâtîn waan yahdurun

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari murka-Nya, balasan-Nya, dan paling buruknya hamba-Nya, dan gangguan-gangguan setan dan dari kehadiran mereka.”

Lebih lanjut beliau mengatakan: “Bila engkau berdoa demikian manakala hendak tidur niscaya tidak ada satupun yang bisa memberikan mudharat padamu.”(HR Ahmad)

Seluruh perawi yang meriwayatkan hadits ini, termasuk perawi-perawi yang shahih. Hanya saja, Muhammad bin Yahya bin Hibban tidak mendengar hadits ini secara langsung dari Al-Walid bin Al-Walid. (Nurrudin Al-Haitsami, Majma’u Zawaid, jilid X, halaman 170)

As-San’ani menuturkan bahwa sebab munculnya musibah itu bermacam-macam, ada disebabkan murka Allah, dan ada pula yang disebabkan keburukan yang dilakukan oleh jin dan manusia. Hadits ini memuat cara untuk melindungi diri dari macam-macam musibah tersebut. (As-San’ani, At-Tanwir Syarh Al-Jam’i As-Shagir, [Ar-Riyadh, Maktabah Darus Salam: 2011 M], jilid I, halaman 577)

Amalan agar terlindung dari Jin

Adapun amalan untuk memelihara diri dari setan adalah membaca basmalah sebanyak 21 kali menjelang tidur sebagaimana yang dikutip Syekh Nawawi dalam Kasyifatus Syaja dari Ahmad Al-Shawi. Hal itu Bukan hanya memelihara dari setan tetapi dari segala malapetaka. (An-Nawawi Al-Bantani, Kasyifah Al-Syaja syarh Safinah An-Najah, [Beirut, Daru Ibni hazm: 2011 M], halaman 27).

Dilansir IDenesia dari laman NU Online, Kamis 4 Juli 2024, setelah membaca amalan tersebut hendaknya diakhiri dengan membaca doa berikut:

 اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ أَدْيَانَنَا وَأَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلاَدَنَا وَأَمْوَالَنَا وَكُلَّ شَيْءٍ أَعْطَيْتَنَا، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِيْ كَنَفِكَ وَأَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍعَنِيْدٍ وَذِيْ عَيْنٍ وَذِيْ بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِيْ شَرٍّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Allâhumma innâ nastahfidhuka wa nastaudi`uka adyânanâ wa anfusanâ wa amwâlanâ wa ahlanâ wa kulla syai’in a`thaitanâ. Allâhummaj-`alnâ wa iyyâhum fî kanafika wa amânatika wa`iyâdzika min kulli syaithâni marîdin wa jabbârin `anîdin wa dzî `ainin wa dzi baghyin wa dzi ḫasadin wa min syarri kulli dzî syarrin innaka `ala kulli syai’in qadîr(u)

Artinya: “Ya Allah kami memohon pemeliharaan dari-Mu, kami menitipkan agama kami, jiwa kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta kami, dan segala sesuatu yang Engkau berikan pada kami. Ya Allah jadikanlah kami dan  mereka semua dalam pemeliharaan-Mu, keamanan-Mu, perlindungan-Mu dari setiap setan yang durhaka, penganiaya, pemilik iri dengki, dan dari segala keburukan si pemilik keburukan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa ata segala sesuatu.”

Selain itu, amalan yang direkomendasikan untuk diterapkan setiap hari guna melindungi dari jin ialah membaca ratib, wirid atau hizib yang disusun oleh para ulama Islam dan orang-orang saleh. Seperti ratib Al-Attas, ratib Al-Haddad, hizib An-Nawawi dan lain sebaginya.

Hal ini mengingat apa yang disebutkan di atas memuat zikir-zikir yang melindungi diri dari keusilan jin dan setan. Sebagai contoh adalah zikir–zikir berikut ini:

 لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ.لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Lâ ilâha illallâhu waḫdahu lâ syarîka lah(u). lahul-mulku wa lahul-ḫamdu yuḫyî wa yumîtu wa huwa `ala kulli syai’in qadîr(un).

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah dengan kesendirian-Nya. tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia sangat berkuasa atas segala sesuatu”

 أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

A`ûdzu bikalimâtillâhit-tâmmâti min syarri mâ khalaq(a).

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan apa pun yang diciptakan oleh Allah.”

 بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Bismillâhil-ladzî lâ yadurru ma`asmihi syai’un fil-ardli wa lâ fis-samâ’i wa huwas-samî`ul-`alîm(u)

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya tak ada sesuatu pun di bumi dan di langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dijelaskan dalam Syarhu Ratibil Haddad bahwa siapa yang istiqamah membaca zikir-zikir tersebut niscaya akan dijaga dari sihir dan setan. (Alwi bin Ahmad Al-Haddad, Syarhu Ratibil Haddad, [Singapura, Matba’ab Karjaya :1993 M ], Halaman 168, 206, 210).

Itulah beberapa doa dan amalan yang direkomendasikan untuk diamalkan setiap hari, untuk melindungi diri dari gangguan jin dan setan. Dengan demikian semoga kita semua tergolong orang-orang yang dijaga oleh Allah swt. Wallahu ‘alam.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross