NEWS, IDenesia.id - Untuk kedua kalinya dalam tiga tahun Donald Trump turun dari peringkat 400 orang terkaya di AS versi Forbes. Forbes mengumumkan hal tersebut pada Rabu kemarin, ketika persidangan penipuan bisnis mantan presiden tersebut berlanjut di New York.
“Donald Trump tidak lagi cukup kaya untuk bergabung di klub paling eksklusif di negaranya,” tulis majalah Forbes, dilansir IDenesia pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Dengan perkiraan kekayaan sebesar $2,6 miliar atau sekitar Rp40,5 triliun, ia terpaut $300 juta atau sekitar Rp4.6 triliun dari daftar 400 orang terkaya di Amerika versi Forbes.
Penurunan kekayaan bersih Trump sebesar $600 juta atau sekitar Rp9 triliun sejak setahun lalu utamanya disebabkan oleh anjloknya nilai Truth Social, platform media sosial yang ia dirikan setelah diblokir dari Twitter dan Facebook karena kisruh politik yang ia sebabkan saat pemilihan presiden AS pada 2021 lalu. 90% saham Trump di perusahaan induk Truth Social anjlok nilainya dari sekitar $730 juta atau sekitar Rp11 triliun menjadi kurang dari $100 juta atau sekitar Rp1.5 triliun.
Portofolio real estat Trump, yang menjadi landasan ia membangun namanya sebelum terjun ke dunia politik pada tahun 2015, juga dikabarkan terpuruk.
Meskipun begitu, menurut majalah Forbes, masih ada titik terang dalam portofolio bisnis Trump, sebab bisnisnya di lapangan golf berangsur kembali pulih setelah mengalami kemerosotan selama ia menjabat di Gedung Putih.
Masalah serupa bukan yang pertama kalinya bagi mantan presiden AS berusia 77 tahun tersebut.
Sebelum tahun ini, Trump pernah keluar dari daftar Forbes sebelumnya–pertama pada tahun 1990, ketika Forbes menemukan masalah serius dengan perusahaan Trump yang dipicu oleh utang dan menyebabkan kebangkrutan besar, dia dikeluarkan dari daftar dan kekayaan bersihnya akhirnya "hampir nol". Namun Trump berhasil keluar dari permasalahan tersebut dan mendapatkan kembali posisinya sebagai salah satu dari 400 orang terkaya di AS versi Forbes.
Dia tetap berada di daftar tersebut dari tahun 1996 hingga 2021, ketika enam tahun polarisasi dan satu tahun pandemi akhirnya sekali lagi menjatuhkannya dari daftar 400 orang terkaya di Amerika Serikat.
Terbaru menjelang pemilihan presiden, Trump juga berada dalam masalah hukum yang ekstrim. Ia menghadapi tuntutan perdata pencemaran nama baik, buntut pernyataan Trump kepada pihak penuntut tuduhan pemerkosaan yang dilayangkan kepadanya, IDenesia menyadur dari The Guardian, Kamis, 5 Oktober 2023.
Kasus perdata tersebut merupakan salah satu dari serangkaian tantangan hukum yang akan dihadapi Trump dalam beberapa bulan mendatang. Meskipun demikian, ia tetap unggul dalam jajak pendapat presiden dari Partai Republik dan saat ini menjadi favorit untuk menghadapi Joe Biden dalam pemilihan presiden tahun 2024 mendatang.
