Konvoi kendaraan yang diyakini mengangkut mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa meninggalkan Bandara Internasional Bandaranaike di Kolombo pada Jumat malam. (Ishara S Kodikara/AFP)

Dua Bulan setelah Melarikan Diri, Mantan Presiden Rajapaksa Kembali ke Sri Lanka

Publish by Redaksi on 3 September 2022

NEWS, IDenesia.id — Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa kembali ke negaranya hanya dua bulan setelah melarikan diri. Gotabaya Rajapaksa kembali ke negara kepulauan itu pada Jumat malam, 2 September waktu setempat.

Laporan Daily Mirror sebagaimana disadur IDenesia.id dari scroll.in, Sabtu, 3 September 2022, Rajapaksa kembali dengan pengawalan yang ketat. Saat mendarat di Bandara Internasional Bandaranaike di Kolombo, Rajapaksa disambut MLA partainya.

Gotabaya Rajapaksa akan menginap di bungalo negara bagian di Kolombo di mana tim besar akan ditunjuk untuk menjaga keamanan, menurut surat kabar itu.

The Guardian melaporkan, Sanjeeva Edirimanna, seorang anggota parlemen dan juru bicara partai Rajapaksa, Sri Lanka Podujana Peramuna (SLPP) mengatakan bahwa mereka tidak memintanya untuk kembali. Namun, mantan presiden itu memiliki semua hak untuk kembali.

“Yang kami diskusikan adalah memberikan perlindungan khusus kepadanya. Presiden atau bukan, dia berhak atas keamanan sebagai mantan menteri pertahanan,” tegas Edirimanna.

Pastor Amila Jeewantha Peiris, salah satu pemimpin demonstrasi yang menentang dan menggulingkan Rajapaksa, menyebut kepulangannya memalukan.

“Orang-orang tidak akan menentang kedatangannya kembali ke Sri Lanka. Saya tidak berpikir bahwa akan ada protes, tetapi kembalinya dia pasti akan menciptakan lebih banyak ketegangan. Dia adalah salah satu orang yang bertanggung jawab atas kekacauan di Sri Lanka,” katanya kepada The Guardian.

Rajapaksa meninggalkan Sri Lanka saat protes semakin meluas sebagai buntut kesulitan ekonomi terbesar negara itu sejak kemerdekaannya pada tahun 1948.

Protes terhadap Rajapaksa berlangsung selama beberapa bulan sebelum dia melarikan diri. Puncak demonstrasi terjadi pada 9 Juli ketika para pendemo menyerbu kediaman resminya dan menuntut agar dia mengundurkan diri.

Para pengunjuk rasa juga mendobrak rumah Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe di lingkungan elite Kolombo dan membakarnya.

Demonstran menuduh Rajapaksa menyedot uang dan salah mengatur ekonomi. Sementara semua anggota keluarganya yang berkuasa secara politik terpaksa mengundurkan diri karena tekanan publik.

Rajapaska mengundurkan diri pada 14 Juli. Wickremesinghe ditunjuk sebagai presiden sementara pada awalnya dan kemudian secara resmi dilantik untuk jabatan tersebut setelah pemilihan umum.

Sri Lanka, negara berpenduduk 2,2 juta orang, kehabisan cadangan devisa. Itu membatasi impor penting bahan bakar, makanan, dan obat-obatan sejak Maret.

Menurut Bloomberg, tingkat inflasi negara kepulauan itu menyentuh 64,3% pada basis year-on-year di bulan Agustus. Sementara inflasi makanan melonjak hingga 93,7%.

Krisis ekonomi juga menyebabkan Sri Lanka gagal membayar utang luar negerinya senilai $51 miliar pada bulan April.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross