Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memiliki hubungan baik dengan Rusia. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Duta Besar Rusia Tertawa Intelijen AS Laporkan Mereka Kehabisan Amunisi di Ukraina dan Beli Roket Korea Utara

Publish by Redaksi on 7 September 2022

NEWS, IDenesia.id — Kementerian Pertahanan Rusia dilaporkan sedang dalam proses pembelian jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara. Itu berdasarkan temuan intelijen Amerika Serikat.

Pembelian itu diklaim menjadi indikasi Rusia mulai kesulitan amunisi dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Perang itu seperti diketahui sudah memasuki bulan keenam dan Rusia belum berhasil menaklukkan Rusia yang didukung mayoritas negara barat.

Brigjen Pat Ryder, sekretaris pers Pentagon, mengatakan pada Selasa, 6 September 2022 bahwa informasi yang mereka miliki adalah bahwa Rusia secara khusus meminta amunisi.

Dia mengatakan Amerika Serikat telah melihat indikasi Rusia mendekati Korea Utara, tetapi mengatakan dia tidak memiliki rincian lain, termasuk apakah uang telah berpindah tangan atau pengiriman sedang berlangsung.

“Itu menunjukkan dan menunjukkan situasi yang dihadapi Rusia, dalam hal logistik dan kemampuan mempertahankannya yang berkaitan dengan Ukraina,” kata Ryder, dalam komentar publik pertama pemerintah tentang penilaian intelijen disadur IDenesia.id dari ntd.com, Rabu, 7 September 2022.

Menurutnya, temuan intelijen ini menjadi indikasi kuat kesulitan yang tengah dihadapi Rusia. "Kami menilai bahwa segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik untuk Rusia," ujarnya.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan tidak ada indikasi bahwa pembelian senjata benar-benar terjadi atau bahwa ada amunisi Korea Utara yang berhasil mencapai medan perang Ukraina.

Meski demikian, dia mengatakan bahwa pembicaraan itu sendiri hanyalah indikasi lain tentang betapa putus asanya Vladimir Putin dalam perang ini.

"Dia membeli drone dari Iran, sekarang dia akan membeli peluru artileri dari Korea Utara. Ini adalah indikasi seberapa besar industri pertahanannya menderita akibat perang ini dan tingkat keputusasaan yang membuat dia menjangkau negara-negara seperti Iran dan Korea Utara untuk meminta bantuan," katanya kepada wartawan Selasa.

Pejabat intelijen AS percaya bahwa Rusia dapat membeli peralatan militer tambahan Korea Utara di masa depan. Temuan intelijen pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.

Menanggapi hal ini, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyebut intelijen AS hanya berusaha menebar informasi palsu. "Saya hanya bisa menertawakannya," ujarnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross