Pulau Nusakambangan (Foto : jejakpiknik.com).

Eksotika Pulau Nusakambangan: Hutan Tropis dari Suramnya Tembok Penjara

Publish by Redaksi on 12 November 2022

NEWS, IDenesia.id - Nusakambangan adalah sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat terletaknya beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) berkeamanan tinggi di Indonesia. Secara geografis, pulau ini masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap.

Tetapi Nusakambangan tidak semata imaji tentang keangkeran pulau bui. Di sini juga terdapat hutan tropis dengan puluhan vegetasi dan satwa langka yang masih terjaga asri karena tidak terganggu manusia. Dikutip IDenesia.id dari laman goodnewsfromindonesia.id.

“Ada juga deretan gua alam bersanding lanskap pantai bertabur pasir putih menahbiskan pulau ini sebagai secuil surga di ujung selatan Pulau Jawa,” tulis Gregorius Magnus Finesso dalam Tanah Air: Eksotika Pulau Penjara terbitan Litbang Kompas.

Nusakambangan yang memiliki luas 121 kilometer adalah salah satu pulau terluar di Nusantara. Wilayah bagian timur yang menjadi salah satu obyek wisata alam hanya bisa dijangkau dengan perahu dari pesisir Cilacap.

Disebutkan oleh Gregorius, ketika sampai akan terhampar pantai berpasir putih yang dilindungi ceruk karang dan membuat ombak mengalun. Beberapa bunga karang yang mekar menambah indah panorama di Pantai Karangpandan, pantai di Nusakambangan.

Pantai di Nusakambangan tak hanya Karangpandan. Di Nusakambangan bagian barat yang bisa ditempuh melalui Dermaga Sleko melewati Selat Nusakambangan dan Laguna Segara Anakan selama 2-3 jam, terdapat beberapa pantai yang menawan.

Di antaranya Pantai Permisan, Muara Empat, Indraloka, Karangbandung, dan Pantai Cimiring. Pantai Permisan terkenal dengan simbol pisau tertancap di tengah karang. Permisan menjadi kebanggaan pasukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI.

Diungkap oleh Gregorius, selain keindahan alam, pantai di Nusakambangan juga cocok untuk wisata khusus, seperti Pantai Teluk Solok yang cocok untuk penyelaman karena berair jernih dan banyak terumbu karang.

Terdapat juga Pantai Teluk Kemudu yang cocok dijadikan arena selancar (surfing) karena gelombang lautnya menantang. Terdapat juga gua alami. Juru kunci gua di Nusakambangan, Mardiyono mengatakan gua ini masih dihiasi stalaktit dan stalagmit.

Di bagian barat pulau, terdapat Gua Masigit Sela yang terkenal karena diyakini sebagai tempat ibadah Sunan Kalijaga. Hingga kini tempat ini masih dikunjungi oleh para peziarah untuk menyepi.

Selain itu di bagian barat, ada juga Gua Bendung yang ditulis dalam buku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Cilacap (2010) pernah digunakan sebagai tempat ibadah umat Nasrani pada abad ke 16 saat Belanda menguasai Indonesia.

“Kini gua itu dikenal sebagai Gua Maria dan menjadi tempat ziarah umat Katolik. Di dalamnya terdapat altar dan stalaktit yang bentuknya seperti Bunda Maria,” ucapnya.

Kekayaan alam Nusakambangan juga begitu lengkap dengan hutan seluas 12.106 hektare. Hutan Nusakambangan disebut sebagai hutan daratan rendah terbaik di Jawa yang masih tersisa dengan ketinggian 0-200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Pohon dengan diameter hingga 1 meter masih mudah didapati. Hasil penelitian menyebutkan, terdapat 155 jenis tumbuhan, termasuk 115 marga dan 47 suku di pulau ini. Salah satunya adalah pohon endemik adalah plalar (Dipterocarpus littoralis).

Selain fauna, Nusakambangan juga memiliki habitat fauna eksotik. Fauna itu antara lain macan tutul, lutung budeng, kijang, kancil, babi hutan. dan juga aneka spesies burung yang sulit ditemukan di daerah lain.

Spesies burung sangat mudah ditemukan bila mengunjungi Laguna Segara Anakan. Tempat ini yang memisahkan Pulau Nusakambangan dengan daratan Pulau Jawa. Di perairan tenang ini terdapat mangrove yang jadi salah satu sumber makanan burung.

Karena itu bila mengunjungi tempat tersebut akan dijumpai beberapa jenis burung langka, seperti bangau hitam dan bangau tongtong. Bahkan disebutkan, masih terdapat 109 burung lain seperti, elang laut perut putih, kuntul karang, elang bondol, dan elang bido.

“Kami juga mendapati 35 jenis reptil dan 23 jenis kelelawar yang bersarang di gua alam dalam Nusakambangan. Hutan ini sungguh menjadi aset berharga bagi wisata alam dan penelitian,” ungkap Koordinator Riset Nusakambangan dari FFI, Setia Budiman.

 

 

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross