NEWS, IDenesia.id - Miliarder dunia Elon Musk harus menelan kekecewaan lantaran tak diizinkan menanamkan chip ke otak manusia.

Pasalnya, regulator Amerika Serikat (AS)  tidak menyetujui perusahaan Neuralink yang dipimpin CEO Tesla tersebut untuk melakukan uji coba implan terhadap manusia.

Dihimpun dari Engadget, Jumat (3/3/2023), regulator khawatir sistem baterai dan kemampuan pengisian transdermal belum bisa bekerja secara sempurna pada manusia. Mereka menganggap uji coba berpotensi gagal total.

Saat ini regulator masih mencari kepastian bahwa baterai dari chip Neuralink sangat aman dan tidak mungkin rusak. Karena jika dipaksakan, mereka takut pelepasan arus listrik atau energi panas dari chip yang gagal dapat membakar jaringan di sekitarnya.

Regulator juga sangat was-was dengan masalah potensial di kemudian hari jika perangkat perlu dilepas untuk penggantian atau peningkatan komponen. Karena ukuran kabel chip yang sangat kecil dapat membahayakan pasien jika gagal diperbaiki.

Abel tersebut sangat kecil dan halus sehingga berisiko putus saat dilepas atau bahkan selama penggunaan rutin dan kemudian bermigrasi ke bagian lain dari otak di mana mereka mungkin tersangkut di sistem saraf yang penting.

Diketahui, November 2022 lalu Elon Musk dengan yakin mengklaim bahwa perusahaannya akan mendapatkan persetujuan dari regulator dalam waktu enam bulan atau pada kuartal pertama tahun 2023 ini. Namun perkiraan salah satu orang terkaya di dunia itu meleset.

Klaim Elon Musk sendiri sebenarnya bukan tanpa alasan. Sebelumnya ia telah melakukan uji coba terhadap monyet dan berhasil. Musk menyebut elektrodanya dapat mendengarkan aktivitas otak dengan menangkap sinyal otak dari monyet bernama Pager yang memainkan video game klasik Pong.

Uji coba juga pernah dilakukan pada seekor babi. Musk begitu ngotot untuk melakukan uji coba dengan alasan bahwa chipnya ini akan memberikan manfaat bagi penyandang disabilitas berat.