NEWS, IDenesia.id - Pemerintah menyatakan bahwa, Indonesia telah berhasil menangani pandemi Covid-19. Hal itu tercermin dari berhasil dikendalikannya penularan Covid-19 meski banyak varian virus baru yang terus berkembang, utamanya pada puncak varian Delta dan Omicron tahun 2022 lalu.

Bahkan, saat ini pemerintah telah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022 lalu.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengatakan bahwa, kebijakan PPKM sudah tidak lagi relevan untuk dijadikan pilihan utama dalam mengatasi pandemi Covid-19. Pasalnya, tingkat imunitas penduduk Indonesia kini sudah cukup tinggi, yakni lebih dari 98%.

“Meski virusnya mengalami banyak mutasi, tapi tidak ada dampak signifikan pada tingkat keparahan maupun angka kematian,” kata Pandu dalam program Market Review IDX Channel, Rabu (11/1/2023).

Menurut Pandu, hal itu ditopang oleh tingkat imunitas tinggi yang dicapai  melalui program vaksinasi, serta banyaknya penduduk yang mengalami infeksi alamiah. “Dengan demikian, berarti sukses besar, karena kita berani mengambil keputusan yang tepat,” ujarnya.

Pandu menyebut, saat ini indikator penularan virus Covid-19 atau angka reproduksi di sebagian besar wilayah di Indonesia berada pada level di bawah satu, artinya tingkat penularan menurun. Dalam hal ini ia mencontohkan, seseorang yang terinfeksi virus Covid-19 bisa saja tidak menularkan kepada orang-orang di sekitarnya.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa saat ini virus Covid-19 masih menjadi ancaman karena terus mengalami mutasi. Ia mengimbau untuk tetap mempertahankan imunitas dengan menjalani vaksin hingga dosis ketiga atau booster.

“Secara indikator sudah konsisten dan tidak perlu pembatasan lagi. Saat ini kita fokus pada peningkatan imunitas penduduk dan anjuran untuk memakai masker,” pungkasnya