NEWS, IDenesia.id - Andrew Tate, seorang pembuat konten dan influencer, asal Amerika Serikat, telah diblokir oleh Facebook dan Instagram karena dinilai telah melanggar kebijakan Meta, juga menyusul adanya beberapa orang yang melaporan akun Andrew Tate ke Facebook dan Instagram.
Sesuai dengan kebijakan Facebook tentang 'individu berbahaya,' Tate dapat dianggap termasuk dalam kategori Tingkat 3. Seorang juru bicara Meta mengkonfirmasi kepada BuzzFeed News yang disadur IDenesia.id, Sabtu. 20 Agustus 2022, Andrew Tate dilarang menggunakan Facebook dan Instagram tetapi tidak mengklarifikasi apakah larangan itu permanen atau sementara dan tidak merincikan secara jelas tentang kebijakan apa yang telah dilanggar oleh Andrew Tate.
Konten yang dibuat oleh Tate minggu lalu tentang Matt Bernstein dalam acara podcast-nya dinilai berbahaya karena telah mengundang komentar kekerasan, anti-gay dan misoginis.
Popularitas Tate semakin naik selama beberapa minggu terakhir sebagai tanggapan atas momen viral yang menampilkan komentar yang sangat ofensif tentang wanita, termasuk klip di mana dia menggambarkan mereka sebagai "properti" dan tweet di mana dia mengatakan wanita harus mengambil "tanggung jawab" karena diserang secara seksual.
Ruth Davison, CEO Refuge, sebuah badan amal Inggris yang memberikan dukungan bagi perempuan dan anak-anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, menyebut larangan akun Tate sebagai ‘keputusan yang tepat’.
“Ini adalah jenis tindakan tegas yang diperlukan untuk mengatasi radikalisasi online para pemuda menuju pandangan dunia yang sangat misoginis,” kata Davison. “Tindakan yang sama sekarang diperlukan di luar kasus-kasus terkenal seperti ini. Kita tahu bahwa perempuan mengalami penguntitan, pelecehan, dan pelecehan online setiap hari, seringkali tanpa banyak tanggapan dari perusahaan media sosial,” ujar Ruth Davison.
Tate pertama kali menjadi terkenal setelah muncul di acara TV Big Brother pada tahun 2016, dan dia dikeluarkan dari seriat TV itu karena memukuli seorang wanita. Sejak saat itu ia mendapat reaksi keras dari warga Amerika dan warganet.
