NEWS, IDenesia.id—Setidaknya 46 orang, termasuk 37 anak-anak, tenggelam di negara bagian Bihar, India, saat mereka mandi di sungai dan danau selama festival Hindu 'Jitiya'.

The Hindu melaporkan, perairan negara bagian India itu meluap setelah hujan lebat yang mengakibatkan orang-orang yang mengadakan ritual mandi selama festival tersapu air.

Kematian dilaporkan di beberapa distrik, termasuk Aurangabad, Saran, Rohtas, dan West Champaran.

Di Aurangabad, 10 anak meninggal, dengan jenazah dua anak yang hilang ditemukan kemudian.

Daerah lain juga menyaksikan kehilangan yang tragis, dengan tujuh orang tenggelam di Kaimur, termasuk empat remaja. Di Saran, lima anak tenggelam.

Lima orang lainnya tenggelam di Patna, termasuk empat wanita yang semuanya dipastikan tewas.  Empat gadis juga tersapu arus deras saat mandi di Sungai Sone, sebelah timur ibu kota Bihar.

Kepala Menteri Bihar Nitish Kumar sebagaimana dilansir IDenesia dari Intellinews, Jumat, 27 September 2024 menyampaikan belasungkawa dan mengumumkan kompensasi sebesar $4.800 untuk keluarga masing-masing korban.

Hingga tengah pekan ini, 20 keluarga telah menerima pembayaran, dengan klaim tambahan sedang diproses, menurut seorang pejabat dari Ruang Kendali Manajemen Bencana Bihar.

Saksi mata dan penduduk setempat menyalahkan kurangnya manajemen massa yang memadai atas tingginya jumlah korban tewas. Mereka menyatakan bahwa pihak berwenang gagal mengerahkan tim manajemen bencana tepat waktu.

Seorang penduduk distrik Rohtas menyebutkan bahwa koordinasi dan pengerahan tim yang lebih baik dapat mengurangi jumlah korban. Meskipun ada klaim ini, belum ada tanggapan resmi yang diberikan atas tuduhan kelalaian itu.

Bencana ini menggarisbawahi risiko yang ditimbulkan oleh sungai yang meluap akibat musim hujan dan langkah-langkah keselamatan yang tidak memadai selama acara publik berskala besar.